PENENTUAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERN-PERTIMBANGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI KOMPUTER (SA Seksi 314)
Sumber: PSA No. 60
PENDAHULUAN
01. Dalam Seksi 335 [PSA No. 57] Auditing dalam Lingkungan Sistem Informasi
Komputer (SIK) didefinisikan sebagai berikut:
“Untuk
tujuan Seksi ini, suatu lingkungan SIK ada bila suatu komputer dengan tipe atau
ukuran apa pun digunakan dalam pengolahan informasi keuangan suatu entitas yang
signifikan bagi audit, terlepas apakah komputer tersebut dioperasikan oleh
entitas tersebut atau oleh pihak ketiga.”
Penggunaan semua pengendalian SIK yang
disyaratkan mungkin tidak praktis bila ukuran bisnis adalah kecil atau bila
komputer mikro digunakan tanpa melihat ukuran bisnis. Juga bila data diolah
oleh pihak ketiga, pertimbangan karakteristik lingkungan SIK dapat tergantung
atas tingkat akses ke pengolahan yang dilakukan oleh pihak ketiga tersebut.
STRUKTUR ORGANISASI
02. Dalam lingkungan SIK, entitas akan membentuk
struktur organisasi dan prosedur untuk mengelola aktivitas SIK. Karakteristik suatu organisasi SIK adalah sebagai berikut:
a.
Pemutusan fungsi dan pengetahuan-meskipun semua sistem yang menggunakan metode SIK akan
mencakup operasi manual tertentu, umumnya jumlah orang yang terlibat dalam
pengolahan informasi keuangan sangat berkurang. Disamping itu, karyawan
pengolahan data tertentu mungkin merupakan satu-satunya orang yang memiliki
pengetahuan rinci tentang saling hubungan antara sumber data, bagaimana data
tersebut diolah, dan keluarannya didistribusikan serta digunakan. Juga terdapat
kemungkinan mereka menyadari adanya kelemahan pengendalian intern dan, oleh
karena itu, mereka dalam posisi untuk mengubah program atau data selama
disimpan atau diolah. Disamping itu, banyak pengendalian konvensional yang mungkin
tidak ada, misalnya pengendalian yang didasarkan atas pemisahan fungsi yang
tidak sejalan, atau dapat kurang efektif, dalam keadaan tidak adanya
pengendalian terhadap akses atau pengendalian yang lain.
b.
Pemutusan program dan data-data
transaksi dan data file induk
seringkali dipusatkan, biasanya dalam bentuk yang dapat dibaca dengan mesin,
yang dapat berada dalam instalasi komputer yang ditempatkan secara terpusat
atau di beberapa instalasi yang disebar di seluruh lokasi dalam entitas.
Program komputer yang memungkinkan pemakai berkemampuan untuk mengubah atau
memperoleh akses ke data tersebut, kemungkinan disimpan dalam tempat yang sama
dengan lokasi data. Oleh karena itu, dalam keadaan tidak adanya pengendalian
yang semestinya, terdapat potensi yang semakin meningkat terjadinya akses tanpa
izin ke, atau pengubahan terhadap, program dan data.
SIFAT PENGOLAHAN
03. Penggunaan
komputer dapat menghasilkan desain sistem yang menyediakan lebih sedikit bukti
yang dapat dilihat bila dibandingkan dengan yang dihasilkan dengan menggunakan
prosedur manual. Disamping itu, sistem tersebut dapat diakses oleh orang dalam
jumlah yang lebih banyak. Karakteristik sistem sebagai akibat dari sifat SIK
adalah:
a.
Tidak adanya dokumen masukan – data dapat dimasukkan secara langsung
ke dalam sistem komputer tanpa dokumen pendukung. Dalam beberapa sistem transaksi on-line, bukti tertulis untuk setiap otoritas entry data individual (misalnya pengesahan entry order dalam on-line
sistem) dapat digantikan dengan prosedur lain, seperti pengendalian
otoritas dalam program komputer (contohnya adalah pengesahan batas kredit).
b.
Tidak adanya jejak transaksi (transaction trail) – data tertentu hanya dapat disimpan dalam file komputer. Dalam sistem manual,
umumnya terdapat kemungkinan untuk mengikuti suatu transaksi melalui sistem
dengan memeriksa dokumen sumber, buku pembantu, catatan file, dan laporan. Namun, dalam lingkungan SIK, jejak transaksi
dapat sebagian berbentuk file, dan
laporan. Namun, dalam lingkungan SIK, jejak transaksi dapat sebagian berbentuk file yang hanya dapat dibaca dengan
mesin, dan disamping itu, file
tersebut hanya ada untuk jangka waktu yang terbatas.
c.
Tidak adanya keluaran yang dapat dilihat dengan mata – data dan program komputer dapat diakses dan diubah di komputer
atau melalui penggunanaan ekuipmen komputer yang berada di lokasi yang jauh.
Oleh karena itu, tidak adanya pengendalian semestinya, akan meningkatkan secara
potensial akses tanpa otoritas ke, dan pengubahan terhadap, data dan program
oleh orang di dalam atau di luar entitas.
ASPEK DESAIN DAN PROSEDUR
04. Pengembangan sistem SIK biasanya akan
menghasilkan karakteristik dalam desain dan prosedur yang berbeda dengan yang
dijumpai dalam sistem manual. Perbedaan tersebut mencakup:
a. Kinerja yang konsisten – sistem SIK melaksanakan fungsi secara tepat sesuai
dengan yang diprogram dan secara potensial lebih andal dibandingkan dengan
sistem manual, dengan syarat bahwa semua tipe transaksi dan kondisi yang dapat
terjadi diantisipasi dan dimasukkan ke dalam sistem tersebut. Di lain pihak,
suatu program komputer yang diprogram dan diuji secara keliru dapat mengolah
transaksi atau data lain secara konsisten salah.
b. Prosedur pengendalian terprogram – sifat
pengolahan komputer memungkinkan desain prosedur pengendalian dalam program
komputer. Prosedur ini dapat didesain untuk menyediakan pengendalian dapat
dilihat secara terbatas (seperti perlindungan data dari akses yang tanpa izin
dapat disediakan melalui penggunaan passwords).
Prosedur lain dapat didesain untuk digunakan dengan campur
tangan manual, seperti review atas
laporan tercetak untuk pelaporan kekeliruan dan penyimpangan, serta pengecekan
kewajaran dan batas (reasonableness and
limit check).
c. Pemutakhiran
transaksi tunggal ke database file komputer atau berbagai file kompuer – masukan tunggal ke dalam sistem akuntansi dapat
secara otomatis memutakhirkan semua
catatan yang berhubungan dengan transaksi tersebut (seperti, dokumen pengiriman
barang dapat memutakhirkan file
penjualan dan file piutang usaha, serta
file sediaan). Jadi, kekeliruan entry ke dalam sistem tersebut akan mengakibatkan kekeliruan di
berbagai akun keuangan.
d. Transaksi yang ditimbulkan oleh sistem – transaksi tertentu dapat ditimbulkan
oleh sistem SIK sendiri tanpa memerlukan dokumen masukan. Otoritas atas
transaksi tersebut tidak dapat dibuktikan dengan dokumentasi masukan yang dapat
dilihat atau tidak didokumentasikan dengan cara yang sama dengan transaksi yang
ditimbulkan di luar sistem SIK (seperti bunga dapat dihitung dan dibebankan secara
otomatis ke saldo akun pelanggan atas dasar syarat yang telah diotorisasi
sebelumnya yang dimasukkan dalam program komputer).
e.
Rentannya media yang digunakan untuk
menyimpan data dan program – volume data dalam jumlah besar dan program yang digunakan
untuk mengolah data tersebut dapat disimpan dalam media penyimpanan yang mudah
dipindahkan atau yang tetap, seperti pita atau disk magnetis. Media ini rentan
terhadap pencurian, penghancuran yang disengaja atau kecelakaan.
PENGENDALIAN INTERN DALAM LINGKUNGAN SIK
05. Pengendalian
intern atas pengolahan komputer, yang dapat membantu pencapaian tujuan
pengendalian intern secara keseluruhan, mencakup baik prosedur manual maupun
prosedur yang didesain dalam program komputer. Prosedur pengendalian manual dan
komputer terdiri atas pengendalian menyeluruh yang berdampak terhadap
lingkungan SIK (pengendalian umum SIK) dan pengendalian khusus atas aplikasi
akuntansi (pengendalian aplikasi SIK).
PENGENDALIAN UMUM SIK
06. Tujuan
pengendalian umum (general control)
SIK adalah untuk membuat rerangka pengendalian menyeluruh atas aktivitas SIK
dan untuk memberikan tingkat keyakinan memadai bahwa tujuan pengendalian intern
secara keseluruhan dapat tercapai. Pengendalian umum meliputi:
a.
Pengendalian organisasi dan manajemen – didesain untuk menciptakan rerangka organisasi aktivitas
SIK, yang mencakup:
(1) Kebijakan dan prosedur yang berkaitan
dengan fungsi pengendalian.
(2)
Pemisahan semestinya fungsi yang tidak
sejalan (seperti penyiapan transaksi masukan, pemrograman, dan operasi
komputer).
b. Pengendalian
terhadap pengembangan dan pemeliharaan sistem aplikasi – didesain untuk
memberikan keyakinan memadai bahwa sistem dikembangkan dan dipelihara dalam
suatu cara yang efisien dan melalui proses otorisasi semestinya. Pengendalian
ini juga didesain untuk menciptakan pengendalian atas:
(1)
Pengujian, perubahan, implementasi, dan
dokumentasi sistem baru atau sistem yang direvisi.
(2)
Perubahan terhadap sistem aplikasi.
(3)
Akses terhadap dokumentasi sistem.
(4)
Pemerolehan sistem aplikasi dan listing program dari pihak ketiga.
c. Pengendalian terhadap operasi sistem –
didesain untuk mengendalikan operasi sistem dan untuk memberikan keyakinan
memadai bahwa:
(1)
Sistem digunakan hanya untuk tujuan
yang telah diotorisasi.
(2)
Akses ke operasi komputer dibatasi
hanya bagi karyawan yang telah mendapat otorisasi.
(3)
Hanya program yang telah diotorisasi
yang digunakan.
(4) Kekeliruan pengolahan dapat dideteksi
dan dikoreksi.
d. Pengendalian terhadap perangkat lunak sistem
– didesain untuk memberikan keyakinan memadai bahwa perangkat lunak sistem
diperoleh atau dikembangkan dengan cara yang efisien dan melalui proses
otorisasi semestinya, termasuk:
(1)
Otorisasi, pengesahan, pengujian,
implementasi, dan dokumentasi perangkat lunak sistem baru dan modifikasi
perangkat lunak sistem.
(2)
Pembatasan akses terhadap perangkat
lunak dan dokumentasi sistem hanya bagi karyawan yang telah mendapatkan
otorisasi.
e. Pengendalian
terhadap entry data dan program – didesain untuk memberikan keyakinan
bahwa:
(1)
Struktur otorisasi telah ditetapkan
atas transaksi yang dimasukkan ke dalam sistem.
(2)
Akses ke data dan program dibatasi
hanya bagi karyawan yang telah mendapatkan otorisasi.
07. Terdapat penjagaan keamanan SIK yang lain yang
memberikan kontribusi terhadap kelangsungan pengolahan SIK. Hal ini meliputi:
a.
Pembuatan cadangan data program
komputer di lokasi di luar perusahaan.
b.
Prosedur pemulihan untuk digunakan jika
terjadi pencurian, kerugian, atau penghancuran data baik yang disengaja maupun
yang tidak disengaja.
c.
Penyediaan pengolahan di lokasi di luar
perusahaan dalam hal terjadi bencana.
PENGENDALIAN APLIKASI SIK
08. Tujuan
pengendalian aplikasi (application
control) SIK adalah untuk menetapkan prosedur pengendalian khusus atas
aplikasi akuntansi untuk memberikan keyakinan memadai bahwa semua transaksi
telah diotorisasi dan dicatat, serta diolah seluruhnya, dengan cermat, dan
tepat waktu. Pengendalian aplikasi mencakup:
a. Pengendalian
atas masukan – didesain untuk memberikan keyakinan memadai bahwa:
(1)
Transaksi diotorisasi sebagaimana semestinya
sebelum diolah dengan komputer.
(2)
Transaksi diubah dengan cermat ke dalam
bentuk yang dapat dibaca mesin dan dicatat dalam file data komputer.
(3)
Transaksi tidak hilang, ditambah,
digandakan, atau diubah tidak semestinya.
(4)
Transaksi yang keliru ditolak,
dikoreksi, dan jika perlu, dimasukkan kembali secara tepat waktu.
b. Pengendalian
atas pengolahan dan file data komputer – didesain untuk memberikan
keyakinan memadai bahwa:
(1)
Transaksi, termasuk transaksi yang
dipicu melalui sistem, diolah semestinya oleh komputer.
(2)
Transaksi tidak hilang, ditambah,
digandakan, atau diubah tidak semestinya.
(3) Kekeliruan pengolahan diidentifikasi
dan dikoreksi secara tepat waktu.
c. Pengendalian
atas keluaran – didesain untuk memberikan keyakinan memadai bahwa:
(1)
Hasil pengolahan adalah cermat
(2)
Akses terhadap keluaran dibatasi hanya
bagi karyawan yang telah mendapatkan otorisasi.
(3)
Keluaran disediakan secara tepat waktu
bagi karyawan yang mendapatkan otorisasi semestinya.
d. Pengendalian
masukan, pengolahan, dan keluaran dalam sistem on-line
(1) Pengendalian masukan pada sistem on-line – didesain untuk memberikan
keyakinan bahwa:
-
Transaksi di-entry ke terminal yang semestinya.
-
Data di-entry dengan cermat.
-
Data di-entry ke periode akuntansi yang semestinya.
-
Data yang di-entry
telah diklasifikasikan dengan benar dan pada nilai transaksi yang sah (valid).
-
Data yang tidak sah (invalid) tidak di-entry pada saat transmisi.
-
Transaksi tidak di-entry lebih dari sekali.
-
Data yang di-entry tidak hilang selama masa transmisi berlangsung.
-
Transaksi yang tidak berotorisasi tidak
di-entry – didesain untuk memberikan
keyakinan.
(2) Pengendalian pengolahan pada sistem on-line – didesain untuk memberikan
keyakinan bahwa:
(i)
Hasil penghitungan telah diprogram
dengan benar.
(ii)
Logika yang digunakan dalam proses
pengolahan adalah benar.
(iii)
File yang digunakan
dalam proses pengolahan adalah benar.
(iv)
Record yang digunakan
dalam proses pengolahan adalah benar
(v)
Operator telah memasukkan data ke
komputer console yang semestinya.
(vi)
Tabel yang digunakan selama proses
pengolahan adalah benar.
(vii)
Selama proses pengolahan telah
digunakan standar operasi (default)
yang semestinya.
(viii)
Data yang tidak sah tidak digunakan
dalam proses pengolahan.
(ix)
Proses pengolahan tidak menggunakan
program dengan versi yang salah.
(x)
Hasil penghitungan yang dilakukan
secara otomatis oleh program adalah sesuai dengan kebijakan manajemen entitas.
(xi)
Data masukan yang diolah adalah data
yang berotorisasi.
(3) Pengendalian keluaran pada sistem on-line – didesain untuk memberikan
keyakinan bahwa:
(i) Keluaran yang diterima oleh entitas
adalah tepat dan lengkap.
(ii) Keluaran yang diterima oleh entitas
adalah terklasifikasi.
(iii)
Keluaran didistribusikan ke personel
yang berotorisasi.
REVIEW ATAS PENGENDALIAN
UMUM SIK
09. Pengedalian umum SIK yang diuji oleh auditor
telah dijelaskan dalam paragraf 06. Auditor harus mempertimbangkan bagaimana
pengendalian umum SIK yang berdampak terhadap aplikasi SIK signifikan bagi
auditnya. Pengendalian umum SIK yang berhubungan dengan beberapa atau seluruh
aplikasi merupakan pengendalian yang saling terkait yang operasinya seringkali
merupakan hal yang menentukan efektivitas pengendalian aplikasi SIK. Oleh
karena itu, adalah lebih efisien untuk me-review
desain pengendalian umum lebih dahulu sebelum auditor melakukan review terhadap pengendalian aplikasi.
REVIEW ATAS PENGENDALIAN APLIKASI
10. Pengendalian atas masukan, pengolahan, file data, dan keluaran dapat
dilaksanakan oleh karyawan SIK, oleh pemakai sistem, oleh grup pengendali
terpisah, atau dapat diprogram ke dalam perangkat lunak aplikasi. Pengendalian aplikasi SIK, yang diuji oleh auditor mencakup:
a.
Pengendalian manual yang dilaksanakan oleh pemakai – Jika pengendalian manual yang dilakukan oleh pemakai
sistem aplikasi mampu memberikan keyakinan memadai bahwa keluaran sistem lengkap,
cermat, dan terotorisasi, auditor dapat memutuskan untuk membatasi pengujian
pengendaliannya terhadap pengendalian manual tersebut (seperti pengendalian
manual yang dilakukan oleh pemakai atas sistem penggajian terkomputerisasi bagi
karyawan dapat mencakup total pengendalian masukan, pengecekan terhadap
perhitungan keluaran gaji bersih, persetujuan pembayaran dan transfer dana,
perbandingan ke jumlah daftar gaji, dan rekonsiliasi bank dengan segera). Dalam
hal ini, auditor dapat melakukan untuk pengujian hanya terhadap pengendalian
manual yang dilaksanakan oleh pemakai.
b.
Pengendalian atas keluaran sistem – jika, di samping pengendalian masukan yang dilaksanakan
oleh pemakai, pengendalian yang harus diuji menggunakan informasi yang
dihasilkan oleh komputer atau termasuk dalam program komputer, kemungkinan
auditor dapat menguji pengendalian tersebut dengan memeriksa keluaran sistem
dengan menggunakan teknik manual atau teknik audit berbantuan komputer.
Keluaran tersebut dapat berbentuk media magnetis, microfilm atau cetakan (seperti, auditor dapat menguji pengendalian
yang dilaksanakan oleh entitas atas rekonsiliasi total laporan ke dalam akun
kontrol yang bersangkutan dalam buku besar dan dapat melakukan pengujian manual
terhadap rekonsiliasi tersebut). Sebagai alternatif, bila rekonsiliasi
dilaksanakan dengan komputer, auditor dapat melakukan pengujian atas
rekonsiliasi tersebut dengan melaksanakan kembali pengendalian tersebut dengan
menggunakan teknik audit berbantuan komputer. Lihat SA Seksi 327 [PSA No. 59] Teknik Audit Berbantuan Komputer.
c.
Prosedur pengendalian terprogram – dalam sistem komputer tertentu, auditor dapat menjumpai
keadaan yang di dalamnya ia tidak mungkin atau, dalam beberapa hal, tidak
praktis untuk menguji pengendalian dengan hanya memeriksa pengendalian oleh
pemakai atau keluaran sistem (seperti dalam aplikasi yang tidak menghasilkan
keluaran atau mengesampingkan kebijakan normal, auditor mungkin ingin menguji
prosedur pengendalian yang terdapat dalam program komputer). Auditor dapat mempertimbangkan
pelaksanaan pengujian pengendalian dengan menggunakan teknik audit berbantuan
komputer, seperti data uji, data transaksi yang diproses kembali atau, dalam
situasi yang tidak biasa, memeriksa pengkodean program aplikasi.
EVALUASI
11. Pengendalian
umum SIK dapat memiliki dampak luas atas pengolahan transaksi dalam sistem
aplikasi. Jika pengendalian ini tidak efektif, maka akan terdapat risiko bahwa
salah saji mungkin terjadi dan berlangsung tanpa dapat dideteksi dalam sistem
aplikasi. Jadi, kelemahan dalam pengendalian umum SIK menghalangi pengujian
pengendalian aplikasi SIK tertentu; namun, prosedur manual yang dilaksanakan
oleh pemakai dapat memberikan pengendalian efektif pada tingkat aplikasi.
TANGGAL BERLAKU EFEKTIF
12. Seksi
ini berlaku efektif tanggal 1 Agustus 2001. Penerapan lebih awal dari tanggal
efektif berlakunya aturan dalam Seksi ini diizinkan. Masa transisi ditetapkan
mulai dari 1 Agustus 2001 sampai dengan 31 Desember 2001. Dalam masa transisi
tersebut berlaku standar yang terdapat dalam Standar Profesional Akuntan Publik
per 1 Agustus 1994 dan Standar Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001.
Setelah tanggal 31 Desember 2001, hanya ketentuan dalam Seksi ini yang berlaku.
Comments
Post a Comment