Understanding game theory
Game teori membahas beberapa masalah
dalam teori akuntansi keuangan. Game theory menunjukkan reaksi antara dua arah
atau lebih. Setiap rang berusaha memaksimalkan utilitas. Perbedaannya adalah
pemain harus menunjukkan aksi secara formal kepada yang lainnya. Aksi ini sulit
diprediksi karena tergantung pada pikiran permainan. Game theoy cenderung lebih
kompleks. Pengenalan formal terhadap konflik memperluas pemahaman akan situasi.
Cara memandang game theory adalah bahwa jumlah
pemain yang sesungguhnya ada diantara jumlah dalam teori keputusan tunggal dan
persaingan. Dalam teori keputusan, ada pemain tunggal yang memikirkan realisasi
keadaan seseoran. Jika persaingan sempurna, jumlah pemainnya sangat banyak jadi
aksi seorang pemain tidak akan mempengaruhi jalannya permainan. Dalam game
theory terdapat dua tipe permainan yakni kooperatif dan nonkoperatif.
A Non-Coperatitive Game Model Of
Manager-Investor Conflict
Komplik antar constituencies (kelompok
pengguna laporan keuangan) dapat digolongkan dalam sebuah permainan, ketika
keputusan dari masing-masin consctituencies tidak dapat disatukan. Investor
menginginkan informasi yang relevan dan realibel dalam laporan keuangan untuk
membantu dalam menilai resiko dan expected value dari investasinya.
Sedangkan managers tidak ingin mengungkapkan semua informasi yang diinginkan
investor. Manager lebih suka tidak mengungkapkan kebijakan akuntansi apa yang
digunakan sehingga dia dapat memanage profit dengan directional accrual dan
mengubah kebijakan akuntansi. Selain itu manajer juga takut jika terlalu banyak
informasi yang dikeluarkan akan menguntungkan kompetitornya.
Situasi seperti ini dikategorikan
dalam non-coporate game, karena sulit untuk mencapai kesepakatan antara manager
dan investor mengenai informasi spesifik apa yang harus disediakan. Disamping
itu kesepakatan yang akand icapai membutuhkan banyak biaya (costly) karena
keputusan akan dinegosiasikan kepada semua user yang memiliki kebutuhan yang
berbeda terhadap laporan keuangan.
SOME
MODELS OF COOPERATIVE GAME THEORY
Ø Agreement yang menggambarkan cooperative behavior
disebut juga “contract”. Dua tipe kontrak adalah employement contract
(antara perusahaan dan top manager) dan lending contract (antara manager
perusahaan dan bondholder)
Ø Agency teori merupakan cabang dari game teory
yang mempelajari design kontrak untuk memotivasi agen dalam hal ini manager
rational untuk bertindak berdasarkan kepentingan principal, ketika kepentingan
agen bertentangan dengan kepentingan principal.
Ø Dalam employment contract, pemilik
perusahaan sebagai principal dan top manager sebagai agent yang direkrut untuk
menjalankan perusahaan berdasarkan kepentingan pemilik. Sedangkan dalam lending
contract, lender (pemilik dana) merupakan principal agent.
Ø Perusahaan dimodelkan terdiri dari 2 individu
yang rational (investro dan manager) dengan kepentingan yang bertentangan.
Kondisi yang terjadi dimana principal tidak dapat mengamati usaha yang
dilakukan manager (moral hazard), sehingga mendorong manager untuk shirk on
effort (tidak bekerja secara maksimal).
Manager’s Information Advantage
Ø Ketika net income digunakan sebagai pengukur
kinerja, manager akan memiliki informasi yang lebih dibanding informasi yang
dimiliki owner. Hal ini disebabkan manager mengendalikan sistem akuntansi
perusahaan, sedangkan owner hanya dapat mengganti perusahaan berdasarkan net
income yang dihasilkan oleh manager sehingga memicu terjadinya earnings
management
Ø Berdasarkan teori, kontrak kompensasi untuk
manager bisa saja didesign untuk memotivasi manager agar melaporkan earning
sesungguhnya (mengeleminasi earning managemen), tapi tidak dilakukan pada
prakteknya karena biayanya sangat mahal.
Ø GAAP dapat digunakan untuk mebatasi range
sejauhmana earning dapat dimanage, acoountants dapat memberikan insentive bagi
manajer untuk bekerja keras.
Comments
Post a Comment