Overview
Standar disusun dengan tujuan untuk memediasi konflik kepentingan
antara investor dan manajemen. Penyusunan standar merupakan sebuah
tantangan bagi para akuntan. Banyak aspek dari produksi informasi perusahaan
yang diregulasi, dan banyak regulasi tersebut dibuat oleh badan penyusun
standar dalam bentuk prinsip akuntansi yang diterima dan berlaku umum-GAAP.
Selanjutnya, sampai saat ini semakin banyak standar yang disusun dan dibuat
demi untuk mengakomodasi kebutuhan akuntansi dewasa ini.
Regulation Of Economic Activity
Alasan utama adanya regulasi terkait aktivitas ekonomi adalah semata-mata untuk melindungi para penggguna informasi dari informasi yang menyesatkan. Ini menunjukkan bahwa
"asimetri informasi" menjadi dasar utama
untuk dibentukanya suatu peraturan mengenai informasi yang disebarluaskan ke publik. Aturan yang mengatur dunia bisnis itu dan aturan yang dibuat untuk memastikan bahwa informasi yang disebarluaskan ke publik merupakan pengungkapan informasi yang sebenarnya merupakan contoh dari sekian banyak regulasi terkait aktivitas ekonomi. Selain untuk melindungi investor, regulasi semacam ini juga dimaksudkan untuk memperbaiki kinerjaa pasar
modal dengan meningkatkan keyakinan publik mengenai kewajaran pasar modal. Asimetri informasi seringkali digunakan sebagai alasan untuk membenarkan
diberlakukannya regulasi untuk melindungi investro dari keadaan yang merugikan akibat informasi yang menyesatkan.
Dunia akuntansi juga sangat dipengaruhi oleh berbagai macam regulasi yang dirancang
untuk melindungi pemakainya akibat kemungkinan adanya asimetris informasi. Salah satu peran penting
akuntansi dan auditing adalah menghadirkan suatu laporkan yang dapat memberikan informasi yang relevan dan reliabel
sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya asimetris informasi antara pemilik perusahaan, masyarakat yang
berinvestasi, dan pemakai lainnya.
Dalam pembahasan ini perhatian utama kita adalah persyaratan minimum dari suatu pengunkapan, standar akuntansi dan standar auditing yang diterima umum,
dan aturan yang mempersyaratan bahwa perusahaan publik harus diaudit. Kita akan menggunakan
istilah "standar setting" untuk menunjukkan pembentukan berbagai aturan dan
regulasi ini. Perhatikan bahwa pengaturan standar ini melibatkan regulasi
keputusan mengenai informasi perusahaan yang dihasilkan. Untuk tujuan ini,
tidaklah menjadi masalah apakah standar ini diatur oleh regulasi secara
langsung ataupun tak langsung. Dalam hal regulasi tak langsung, otoritas
mengatur standar yang secara jelas diserahkan, atau dijinkan oleh pemerintah.
Point utama yang ingin dicapai adalah bahwa perusahaan sama sekali tidak bebas
dalam mengendalikan jumlah dan kapan informasi tentang perusahaannya
diproduksi. Namun, mereka harus melakukannya sesuai dengan sejumlah regulasi,
yang kita sebut standar, yang ditetapkan oleh otoritas sentral.
Terdapat dua jenis informasi yang
dapat dimiliki oleh manajer: jenis pertama proprietary information; merupakan
informasi yang, jika dirilis, akan mempengaruhi secara berlawanan aliran kas
perusahaan di masa mendatang. Misalnya, informasi teknik mengenai patent yang
berharga, atau rencana untuk inisiatif strategi seperti penawaran takeover atau
merger. Biaya bagi manajer dan perusahaan akibat dirilisnya informasi proprietary
ini bisa sangat tinggi. Jenis kedua disebut nonproprietary
information; merupakan informasi yang tidak secara langsung
mempengaruhi arus kas perusahaan. Informasi ini mencakup informasi laporan
keuangan, peramalan earning, rincian pembiayaan yang baru, dll. Audit
juga termasuk dalam informasi yang bersifat nonproprietary.
Private Incentives For Information Production
Ø Ways
To Characterize Information Production
Produksi informasi digunakan untuk dua alasan.
Pertama, informasi sebagai suatu komoditas yang dapat diproduksi dan dijual.
Maka, wajar saja jika kita mempertimbangkan secara terpisah biaya dan manfaat
informasi yang diproduksi. Kedua, memerlukan suatu cara yang dapat menyatukan
pemikiran mengenai berbagai macam cara yang dilakukan untuk memproduksi
informasi. Informasi merupakan komoditas yang kompleks. Apa yang kita maksud
saat kita membicarakan kuantitas informasi yang diproduksi? Ada beberapa cara
untuk menjawab pertanyaan ini. Pertama, kita dapat memikirkan ini.
·
kita
dapat memikirkan informasi yang lebih tajam dan benar (finer information).
·
kita
bisa berpikir mengenai informasi tambahan
·
memikirkan
produksi informasi yang lebih kredibilitas
Ø Contractual
Incentives For Information Production
Dorongan
untuk memproduksi informasi privat muncul dari kontrak yang diikuti oleh
perusahaan. informasi diperlukan untuk memonitor ketaatan terhadap kontrak,
misalnya, jika usaha manajerial tidak dapat diamati, ini mengarah pada suatu
kontrak insentif yang didasarkan atas hasil operasi perusahaan. Juga, suatu
audit akan menambah kredibilitas terhadap net income yang dilaporkan, sehingga
baik pemilik dan manajer perusahaan bersedia menerima net income yang
dilaporkan sebagai ukuran yang andal atas kinerja manajemen.
Kontrak
dapat memberikan banyak rincian dalam laporan keuangan (informasi finer)
untuk menyulitkan pemilik, yang sekaligus menjadi manajer, dalam menyembunyikan
atau memendamkan biaya dari penghasilan tambahan. Kontrak juga dapat mewajibkan
suatu audit untuk meningkatkan kredibilitas produksi informasi
Alasan
kontraktual lainnya atas produksi informasi privat yang muncul saat perusahaan
yang dimiliki perseorangan akan go publik. Ini dirumuskan oleh Jensen dan
Meckling (1976). Manajer-pemilik perusahaan go publik, setelah menjual semua
atau sebagian kepentingannya, memiliki motivasi untuk meningkatkan kelalaian.
Perhatikan bahwa sebelum IPO, masalah kelalaian merupakan urusan internal
perusahaan—pemilik sekaligus manajer menanggung semua biaya. Biaya kelalaian
merupakan pengurang profit yang terjadi. Akibat adanya issue baru, pemilik
sekaligus manajer tidak memikul semua biaya itu—pemilik yang baru akan ikut
menanggung bagiannya secara proporsional. Jadi, biaya kelalaian pemilik
sekaligus manajer tak sebanyak setelah go publik, sehingga ia akan mengadakan
biaya kelalaian yang melebihi sebelumnya. Ini merupakan biaya agensi bagi
pemilik baru perusahaan.
·
Market-Based Incentives For Information Production
Dorongan privat bagi manajer untuk memproduksi informasi mengenai
perusahaannya juga berasal dari tekanan pasar. Ini melibatkan beberapa pasar.
Pertama kali, pertimbangkan pasar manajer, seperti dibahas oleh Fama (1980),
kita bisa memikirkan manajer sebagai subyek pasar tenaga kerja manajerial, yang
menempatkan nilai pasar atas jasa manajerialnya. Manajer yang rasional akan
memilih nilai pasar yang lebih tinggi, dengan asumsi hal-hal lain dianggap
sama/tidak berubah. Ini akan meningkatkan reservation utility yang dapat mereka
minta dalam kontrak pekerjaan agensi. Konsekuensinya, mereka akan terdorong
untuk memaksimumkan nilai pasar perusahaan, sebab nilai pasar mereka sendiri
agaknya ditentukan oleh kesuksesan mereka dalam menciptakan nilai pasar.
Model formal yang berkaitan dengan informasi yang dirilis bagi
nilai pasar perusahaan ditunjukkan oleh, misalnya, Merton (1987) dan Diamond
& Verrecchia (1991). Dalam model Merton, informasi asimetri dirumuskan
hanya sebagai subset investor yang mengetahui tiap perusahaan. Jika perusahaan
bisa meningkatkan besar subset ini, katakanlah dengan dirilisnya informasi
secara sukarela, nilai pasarnya akan meningkat, ceteris paribus. Dalam model
Diamond dan Verrecchia, disclosure sukarela akan mengurangi informasi asimetri
antara perusahaan dengan pasar, yang memudahkan perdagangan sahamnya.
sumber Scott
hahahaha...thanks artikelnya
ReplyDeletewahh kayaknya ada yang copas nih.
Delete