Masyarakat
dunia menghadapi tantangan ekologi yang belum pernah terjadi
sebelumnya di abad 21. Banyak pemimpin politik dan bisnis telah menganut
ide pembangunan berkelanjutan dan
menyerukan pertumbuhan ekonomi tanpa merusak lingkungan alam atau menghabiskan
sumber daya alam untuk generasi yang akan datang. Namun konsep ini masih tetap
kontroversial, dan implementasinya masih sangat sulit. Tugas dari para pembuat
kebijakan baik dari pemerintah maupun dari pemimpin perusahaan yakni untuk
menemukan cara bagamana agar bisa memenuhi kedua tujan tesrsebut yakni ekonomi
dan lingkungan dalam dekade mendatang, tanpa ada yang harus dikorbangkan.
Pada tahun 1992, perwakilan dari negara-negara dunia
berkumpul di Rio de Janeiro, Brasil. Untuk suatu kesepakatan inovatif, KTT
Dunia yang pertama tentang pembangunan berkelanjutan. Dalam serangkaian
perdebatan, delegasi-delegasi
mempertimbangkan, disatu sisi muncul bahaya degradasi lingkungan, disisi
lain terdapat kebutuhan mendesak untuk pembangunan ekonomi di negara-negara
miskin. Merkea bertanya apakah mungkin untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang
cukup agar bisa mengangkat mayoritas
penduduk dunia keluar dari kemiskinan tanpa harus mengorbangkan kemampuan
generasi masa yang akan datang unutk memenuhi kebutuhan mereka ?
sekarang, satu setengah dekade kemudian, kemajuan
dalam pencapaian-pencapain tujuan ini sangat mengecewakan,
pertimbangan-pertimbangan pada saat pertemuan 1992 adalah :
·
Pembahasan menitik bertakan mengenai
pemansan global, kenaikan suhu bumi yang disebabkan sebagian oleh emisi karbondioksida
dari dunia perusahaan, utilitas, dan kendaraan.
·
Delegasi berkomitmen untuk melakukan
kerangkan konvensi keaneka ragaman hayati, yang didedikasiakn untuk melestarika
sumber daya biologis bumi. Terutama pada spesies-spesies di hutan tropis.
·
Banyak negara maju berjanji untuk meningkatan
bantuan asing sebanyak 0,7 persen dari pendapatan nasioan brutonya (PNB) untuk
membantu negara-negara miskin mengembangkan ekonomi mereka dengan cara yang
ramah lingkungan.
Namun,
progress yang sangat penting telah dibuat, meskipun populasi dunia tetap
tumbuh, laju pertumbuhan delah ditekan
sedikit. Bank dunia, sebagai pemberi pinjaman terpenting bagi negara berkembang
, telahmenetapkna proses review yang sangat ketat bagi lingkungan, Bank dunia
menolak mendanai proyek-proyek yang merusak ekologi. Langkah yang baik telah
dibuat untuk memulihkan kesehatan lapidan ozon. Banyak negara terutama di
Eropa, telah membuat kemajuan pada konservasi energi.
ECOLOGICAL CHALLENGES
Manusia kini telah mengubah wajah
planet ini, menyaingi kekuatan alam itu sendiri- mencairnya es, gunung berapi,
asteroid dan gempa bumi adalah dampak dari semuanya , Manusia telah mampu mengalihkan sungai,
memindahkan gunung, membakar hutan. pada dekade terakhir dari abad 20,
measyarakat telah mengubah sekitar setengah dari lapisan es di permukaan bumi
ini dan membuat dampak yang besar pada sebagian besar sisanya. Di banyak daerah
sebagian besar pertanian telah menggunakan sistem transportasi. Meskipun sumber
daya alam masih signifikan dari fosil
yang dijadikan bahan bakar, air bersih, tanah yang subur, dan sisa hutan, tapi
ledakan populasi dan industrisasi telah mencapai titik dimana beberapa tindakan
manusai telah melebih daya dukung ekosistem bumi.
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari
bagaiman mahluk hidup tumbuh, tumbuhan dan hewan berinteraksi satu sama lain
dalam satu sistem alam terpadu, atau ekosistem. Kerusakan di satu bagian dunia
sering mempengaruhi orang-orang di tempat lain, penipisan lapisan ozon,
peusakan hutan hujan, dan kepunahan species memiliki dampak pada semua
masyarakat, tidak hanya dalam wilayah atau bangsa tertentu.
The Global Commons
sepanjang
sejarah, komunitas masyarakat telah menerima kesepakata umum yakni, kesepakatan
mengenai sumber daya bersama, seperti tanah, udara, dan air, dan ada sekelompok
orang yang ingin memilikinya secaar
kolektif. Paradoks dari kesepakatan ini adalah bahwa jika semua individu
berusaha untuk memaksimalkan keuntungan pribadi mereka sendiri dalam jangka
pendek, maka bisa saja menghascurkan
semua pengguna saat ini dan dimasa yang akan datang. Jadi satu-satunya
solusi adalah menahan diri, baik secara sukarela maupun melalui kesepakatan.
Dalam
artian kita hidup hari ini dalam sebuah kepentingan global bersama, kita adalah
bagian dari satu kesatuan ekosistem. Melestarikan ekosistem, dan memastikan
penggunaannya terus menerus merupakan keharusan yang harus diperhatikan bagi
pemerintah, dunia bisnis dan masyarakat. Sekertaris Jendral KTT Dunia Maurice
Strong menyatakan “ we now face the
ultimate management challenge, that of managing our own future as a spiceies”
Sustainable
Development
kebutuhan untuk
menyeimbangkan antara perekonomian dan lingkungan dinyatakan dalam suatu konsep
“pembangunan berkelanjutan”. Istilah ini mengacu pada bagaima kita memenuhi kebutuhan
sekarang tanpa mengorbankan kebutuhan generasi masa mendatang untuk memenuhi
kebutuhan mereka sendiri, konsep ini mengacu pada dua gagasan inti “
·
Melindungi lingkungan hidup dan
kebutuhan pembangunan ekonomi. Kemiskinan adalah penyebab utama dari degradasi
lingkungan. Orang yang kekurangan makanan, tempat tinggal dan
kebutuha-kebutuhan dasar menggunakan fasilitas hanya untuk bertahan hidup.
Untuk alasan ini environmenytal protection perlu menyediakn standar hidup yang
layak bagi semua warga negara di dunia.
·
Pembangunan ekonomi harus dicapai dengan
cara berkelanjutan, yaitu dengan cara yang menghemat sumber daya bumi untuk
generasi mendatang. Pertumbuhan tidak boleh dituruti bila menyebabkan degradasi
hutan lahan pertanian, air dan udara semunaya harus berkelanjutan untuk
mendukung kelansungan hidup di planet ini. We must leave the eart in as good
shape-or better shape –than we found it.
Sisingkatnya,
gagasan sustainble developmen mencakup semacam teka-teki, tantangan pemerinta
dan pebisnis untuk memberantas kemiskinan dan mengembangkan dunia ekonomi
dengan cara yang tidak mencemari lingkungan dan menjarah sumber daya alam.
Threats to the Earth’s Echosystem
Sustainable development menyaratkan bahwa manusai
hanay boleh memamfaatkan sumbe daya alam sebata sumber daya alam tersebut akan
masih terus ada sampai priode yang tak terbatas. Aktifitas manusia mempengaruhi
tiga macam bentuk sumber daya alam : air, udara, dan tanah. Ahli biologi
membedakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti air segar atau
hutan, dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti bahan bakar
fosil (minyak, gas, dan batubara) yang digunakan untuk kehidupan selama ini.
Banyak sumber daya alam baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak telah
habis atau tercemar jauh dibawah standar sustainable rate. Seperti contoh”
·
Water resource
Hanya 3 persen
dari air di muka bumi ini yang masih segar, dan sebagian besarnya ada di bawah
tanah atau dikurung di es dan salju. Hanya sekitar 1/10 dari 1 persen air bumi
di danau, sungai dan pasokan bawah tanah yang dapat diakses yang kemudian
tersedia untuk digunakan manusia
·
Fossil fuels
Bahan bakar
fosil tidak seperti air, tidak dapat
diperbaharui. Masyarakat menggunakan 60 kali lipat dari energi ini sejak 20
abad terakhir, seperti yang terjadi pada tahun1860. Ketika industirsasi ada
pada tahap-tahap awal. sumber energi industri sebagian besar datang dari hasil
penggunaan bahan bakar fossil, 80 % dari seluruh energi yang di
komersilkan berasal dari batu bara,
minyak, dan gas alam.
·
Arable land
lahan (subur) diperlukan untuk menumbuhkan tanaman untuk
memberi makan penduduk bumi. Tanah, jika dirawat secara benar, merupakan sumber
daya alam yang dapat diperbaharui. Meskipun produktifitas dari lahan telah
meningkat pesat pada abad 20 ini, tapi pada pertengahan 2000-an banyak dari
tanah subur di dunia terancam mengalami penurunan tingkat kesuburan. Sekitar
setengah dari lahan pertanian beririgasi di negara-negara berkembang memerlukan
perawatan reklamasi karena salinisasi (kelebihan garam) atau drainase yang
buruk. Di banyak daerah praketk pertanian yang terlalu intensif menyebabkan
lahan sebelumnya ditanami berubah menjadi padang pasir.
Force of Change
Tekanan pada sumber daya di bumi
menjadi semakin parah. Tiga faktor kritis telah menjadi penyebab utama yang
mempercepat krisis ekologi yang dihapapi masyarakat dunia dan menjadikan
sustainable development semakin sulit. Tiga faktor itu yakni :
·
The population explosion
·
World income inequality
·
The limits to growth
lanjutkan halaman 240-241 kalo ada waktu
Comments
Post a Comment