Sumber: PSA 67
PENDAHULUAN
01 Tujuan Seksi ini adalah untuk menetapkan standar dan untuk memberikan
panduan tentang apa yang dimaksud dengan pengetahuan tentang bisnis, mengapa
hal ini penting bagi auditor dan anggota staf audit yang bekerja dalam
melaksanakan perikatan, mengapa hal ini relevan dengan semua tahap audit, dan
bagaimana auditor memperoleh dan menggunakan pengetahuna tersebut.
02 Dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan, auditor harus
memperoleh pengetahuan tentang bisnis yang cukup untuk memungkinkan auditor
mengidentifikasi dan memahami peristiwa, transaksi, dan praktik, yang, menurut
pertimbangan auditor, kemungkinan berdampak signifikan atas laporan keuangan
atau atas laporan pemeriksaan atau laporan audit. Sebagai contoh, pengetahuan
tersebut digunakan oleh auditor dalam menaksir risiko bawaan dan risiko
pengendalian dan dalam menentukan sifat, saat, dan luasnya prosedur audit.
03 Tingkat pengetahuan auditor untuk suatu perikatan mencakup pengetahuan
umum tentang ekonomi dan industi yang menjadi tempat beroperasinya entitas, dan
pengetahuan yang lebih khusus tentang bagaimana entitas beroperasi. Namun,
tingkat pengetahuan yang dituntut dari auditor biasanya lebih rendah bila
dibandingkan dengan yang dimiliki oleh manejemen. Daftar hal-hal yang perlu
dipertimbangkan mengenai pengetahuan tentang bisnis, dalam perikatan tertentu
disajikan dalam lampiran.
PEMEROLEHAN
PENGETAHUAN
04 Sebelum menerima suatu
perikatan, auditor akan memperoleh pengetahuan pendahuluan tentang industri dan
hak kepemilikan, manajemen dan operasi entitas yang akan diaudit, dan akan
mempertimbangkan apakah tingkat pengetahuan tentang bisnis memadai untuk
melaksanakan audit yang akan diperoleh.
05 Setelah penerimaan
perikatan, informasi lebih lanjut dan lebih rinci akan diperoleh. Sejauh
praktis dilaksanakan, auditor akan memperoleh pengetahuan yang diperlukan pada
awal dimulainya perikatan. Sepanjang perjalanan pekerjaan audit, informasi
tersebut akan ditentukan dan dimutakhirkan serta informasi lebih banyak akan
diperoleh.
06 Pemerolehan pengetahuan
tentang bisnis yang diperlukan merupakan proses berkelanjutan dan bersifat
kumulatif dalam pengumpulan dan penentuan informasi dan pengaitan pengetahuan
yang diperoleh dengan bukti audit serta informasi di setiap tahap audit.
Sebagai contoh, meskipun informasi dikumpulkan pada tahap perencanaan, biasanya
informasi tersebut diperhalus dan ditambah pada tahap audit berikutnya karena
auditor dan asistennya belajar lebih banyak tentang bisnis.
07 Untuk perikatan lanjutan,
auditor akan memutakhirkan dan melakukan evaluasi kembali infomasi yang
dikumpulkan sebelumnya, termasuk informasi dalam kertas kerja tahun sebelumnya.
Auditor juga melaksanakan prosedur yang didesain untuk mengidentifikasi
perubahan signifikan yang telah terjadi sejak audit yang terakhir.
08 Auditor dapat memperoleh
pengetahuan tentang industri dan entitas dari berbagai sumber. Sebagai contoh:
a. Pengalaman sebelumnya tentang entitas dan industrinya.
b. Diskusi dengan orang dalam entitas (seperti direktur,
personel operasi senior)
c. Diskusi dengan personel dari fungsi audit intern dan review terhadap laporan auditor intern.
d. Diskusi dengan auditor lain dan dengan penasihat hukum
atau penasihat lain yang telah memberikan jasa kepada entitas atau dalam
industri.
e. Diskusi dengan orang yang berpengetahuan di luar
entitas (seperti ahli ekonomi industri, badan pengatur industri, customers, pemasok, dan pesaing).
f. Publikasi yang berkaitan dengan industri (seperti
statistik yang diterbitkan oleh pemerintah, survei, teks, jurnal perdagangan,
laporan oleh bank, pialang efek, koran keuangan).
g. Perundangan dan peraturan yang secara signifikan
berdampak terhadap entitas.
h.
Kunjungan ke tempat atau fasilitas pabrik entitas.
i.
Dokumen yang dihasilkan oleh entitas (seperti, notulen
rapat, bahan yang dikirim kepada pemegang saham dan diserahkan kepada badan
pengatur, buku-buku promosi, laporan keuangan dan laporan tahunan atau
sebelumnya, anggaran, laporan manajemen intern, laporan keuangan interim, panduan
kebijakan manajemen, panduan akuntansi dan sistem pengendalian intern, daftar
akun, deskripsi jabatan, rencana pemasaran dan penjualan).
PENGGUNAAN
PENGETAHUAN
09 Pengetahuan tentang
bisnis merupakan suatu kerangka acuan (frame
of reference) yang digunakan oleh auditor untuk melaksanakan pertimbangan
profesional. Pemahaman tentang bisnis dan penggunaan informasi tersebut secara
semestinya membantu auditor dalam:
a. Penaksiran risiko dan
identifikasi masalah.
b. Perencanaan dan
pelaksanaan audit secara efektif dan efisien.
c. Evaluasi bukti audit
d. Penyediaan jasa yang lebih baik bagi klien.
10 Auditor melakukan pertimbangan tentang banyak hal selama pelaksanaan
auditnya. Pengetahuan tentang bisnis sangat penting bagi auditor dalam
melakukan pertimbangan tersebut. Sebagai contoh:
a. Penaksiran risiko bawaan dan risiko pengendalian.
b.
Pertimbangan risiko bisnis dan tanggapan manajemen
mengenai hal ini.
c. Pengembangan perencanaan audit secara menyeluruh dan
program audit.
d. Penentuan tingkat materialitas dan penaksiran apakah
tingkat materialitas yang dipilih masih memadai.
e. Penentuan bukti audit untuk menetapkan memadainya dan
validitasnya dengan asersi laporan keuangan yang bersangkutan.
f.
Evauasi estimasi akuntansi dan representasi manajemen.
g.
Identifikasi bidang yang mungkin memerlukan pertimbangan
audit khusus dan keterampilan khusus.
h. Untuk menyadari adanya informasi yang bertentangan
(seperti, representasi yang berlawanan).
i. Untuk menyadari keadaan yang luar biasa (seperti,
penggelapan dan ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan, hubungan
yang tidak diharapkan antara data statistik operasi dengan hasil keuangan yang
dilaporkan).
j. Pembuatan permintaan keterangan berbasis informasi dan
penentuan apakah jawabannya masuk akal
k. Pertimbangan tentang memadainya kebijakan akuntansi
dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
11 Auditor harus menjamin bahwa asisten yang ditugasi dalam suatu
perikatan audit memperoleh pengetahuan memadai tentang bisnis untuk
memungkinkan mereka melaksanakan pekerjaan audit yang didelegasikan kepada
mereka. Auditor juga perlu menjamin bahwa para asisten selalu menyadari
tambahan informasi dan perlunya berbagi informasi dengan auditor dan asisten
lainnya.
12 Untuk memanfaatkan secara efektif pengetahuan tentang bisnis, auditor
harus mempertimbangkan bagaimana dampak informasi tersebut terhadap laporan
keuangan secara keseluruhan dan apakah asersi dalam laporan keuangan konsisten
dengan pengetahuan auditor tentang bisnis.
TANGGAL
BERLAKU EFEKTIF
13 Seksi ini berlaku untuk setiap perikatan yang dibuat pada atau setelah
tanggal 31 Desember 1999. Penerapan lebih awal dari tanggal efektif berlakunya
aturan dalam Seksi ini diizinkan.
14 LAMPIRAN
Pengetahuan
tentang Bisnis - Hal-hal yang Perlu Dipertimbangkan
Daftar berikut ini mencakup hal-hal yang sangat luas yang
dapat berlaku untuk banyak perikatan; namun, tidak semua hal akan relevan
dengan setiap perikatan dan daftar ini bukan merupakan daftar yang lengkap.
A.
Faktor ekonomi umum
(1) Tingkat aktivitas ekonomi
umum (seperti resesi, pertumbuhan)
(2) Tarif bunga dan ketersediaan pembiayaan
(3) Inflasi, devaluasi mata uang
(4) Kebijakan pemerintah: moneter, fiskal, perpajakan,
insentif keuangan, tarif, pembatasan perdagangan
(5) Tarif tukar dan pengendalian mata uang asing
B.
Industri - kondisi
penting yang berdampak terhadap bisnis klien
(1) Pasar dan persaingan
(2) Kegiatan cyclical
atau musiman
(3) Perubahan dalam teknologi produk
(4) Risiko bisnis (seperti, teknologi tinggi, model
tinggi, mudahnya masuk pesaing)
(5) Penurunan dan peningkatan operasi
(6) Kondisi yang memburuk (seperti, penurunan permintaan,
kapasitas berlebih, persaingan harga yang tajam)
(7) Ratio kunci dan statistik operasi
(8) Praktik akuntansi dan masalah tertentu
(9) Persyaratan lingkungan dan masalah lingkungan
(10) Kerangka (framework)
peraturan
(11) Penyediaan dan biaya energi
(12)
Praktik khusus atau unik (seperti, yang berkaitan dengan
kontrak tenaga kerja, metode pembiayaan, metode akuntansi)
C.
Entitas
(1) Pengelolaan dan kepemilikan karakteristik penting
(a) Struktur korporasi-swasta, publik, pemerintah
(termasuk adanya perubahan terkini atau yang direncanakan)
(b) Pemilik dan pihak berkaitan yang menikmati manfaat
entitas (lokal, asing reputasi dan pengalaman bisnis)
(c) Struktur permodalan (termasuk adanya perubahan terkini
atau yang direncanakan)
(d) Struktur organisasi
(e) Tujuan, falsafah, rencana strategik manajemen
(f) Akuisisi, merger penjualan aktivitas bisnis (yang
direncanakan atau yang terkini dilaksanakan)
(g) Sumber dan metode pembiayaan (kini dan masa lalu)
(h) Dewan komisaris
-
komposisi
-
reputasi dan
pengalaman bisnis setiap anggota
-
independensi dan
pengendalian terhadap manajemen operasi
-
frekuensi rapat
-
adanya komite
audit dan lingkup aktivitasnya
-
adanya kebijakan
atas perilaku korporat
-
perubahan dalam
penasihat profesional (seperti penasihat hukum)
(i) Manajemen operasi
-
pengalaman dan
reputasi
-
tingkat
perputaran
-
personel keuangan kunci dan statusnya dalam organisasi
-
penentuan staf
departemen akuntansi
-
sistem pemberian
bonus atau insentif sebagai bagian dari remunerasi (seperti didasarkan pada
laba)
-
penggunaan
prakiraan dan anggaran
-
tekanan terhadap
manajemen (seperti, dominasi oleh individu, dukungan untuk harga per saham,
batas waktu yang tidak masuk akal untuk mengumumkan hasil)
-
sistem informasi
manajemen
(j) Fungsi audit intern
(keberadaan, kualitas)
(k) Sikap terhadap lingkungan pengendalian
(2) Bisnis entitas-produk, pasar, pemasok, biaya, operasi
(a) Sifat bisnis (seperti, manufaktur, wholesaler, jasa keuangan, impor/ekspor)
(b) Lokasi fasilitas produksi, gudang, kantor
(c) Ketenagakerjaan (seperti, menurut lokasi, pasokan,
tingkat upah, kontrak dengan orgnanisasi buruh, komitmen pensiun, peraturan
pemerintah)
(d) Produk atau jasa dan pasar (seperti, kontrak dan customer utama, syarat pembayaran, laba
bersih, pangsa pasar, pesaing, ekspor, kebijakan penentuan harga, reputasi
produk, jaminan, buku order, trends,
strategi dan sasaran pemasaran, proses manufaktur)
(e) Pemasok penting barang dan jasa (seperti, kontrak
jangka panjang, stabilitas pasokan, syarat pembayaran, impor metode penyerahan
barang seperti “just-in-time”)
(f) Sediaan (seperti lokasi, kualitas)
(g) Waralaba, lisensi, paten
(h) Golongan penting biaya
(i) Riset dan pengembangan
(j) Aktiva, utang dan transaksi mata uang asing-menurut
jenis mata uang, hedging
(k) Perundangan dan peraturan yang secara signifikan
berdampak terhadap entitas
(l) Sistem informasi-kini, rencana perubahan
(m) Struktur utang, termasuk covenant dan batasan
(3)
Kinerja keuangan-faktor yang berkaitan dengan kondisi
keuangan dan profitabilitas entitas
(a) Ratio kunci dan statistik operasi
(b) Trends
(4) Perundang-undangan
(a) Lingkungan dan persyaratan peraturan
(b) Perpajakan
(c) Isi pengukuran dan pengungkapan yang khusus dalam
bisnis
(d) Persyaratan pelaporan audit
(e) Pemakai laporan keuangan
Comments
Post a Comment