Beberapa Pertanyaan Terkait Teori Akuntansi

Hasil gambar untuk Teori Akuntansi
sumber; Internet

di postingan ini, saya mencoba menjelaskan beberapa pertanyaan-pertanyaan yang biasanya dosen-dosen jadikan bahan UTS atau UAS pada mata kuliah Teori Akuntansi. semoga postingan ini bisa bermanfaat.

Jelaskan rerangka konseptual (conceptual framework) menurut saudara, dan sebutkan pula publikasi apa saja yang termasuk rerangka konseptual tersebut.

Jawab :
Definisi FASB, menyatakan bahwa kerangka konseptual akutansi adalah : suatu sistem yang koheren; sub-sub sistemnya adalah (1) tujuan (objectives) dan (2) Konsep fundamental yang saling terkait. Yang dimaksud tujuan adalah konsep-konsep yang mendasari akutansi keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan trasaksi, kejadian, dan keadaan-keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya, cara meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Kerangka konseptual ini disusun oleh International Accounting Standard Committee (IASC). Kerangka inipulah yang kemudian diadopsi oleh Iakatan Akuntan di Indonesia yang digunakan sebagai dasar penyusuna laporan keuangan dan penyajian informasi akuntasi. Kerangka konseptual dapat dipandang sebagai teori akuntansi yang terstruktur (Belkauoui, 1993) karena pada dasarnya kerangka konseptual bertujuan untuk :
  • menyatakan ruang lingkup dan tujuan laporan keuangan, mengidentifikasi dan mendefinisikan karakteristik informasi keuangan seperti relevansi, keandalan, komparatif dan mudah dipahami, selain itu kerangka konseptual juga membantu mengindentifikasi dan mendefinisikan elemen-elemen dasar akuntansi seperti aktiva, kewajiban, ekuitas, biaya, pendapatan dan keuntungan.
  • Menjelaskan terntang prinsip-prinsip dan aturan-aturan tentang pengukuran dan pengakukan elemen laporan keuangan dan tipe informasi yang perlu disajikan.
  • Publikasi yang termasuk rerangka konseptual adalah ASOBAT; SFAC no. 1, 2, 3, 5, 6  dan PSAK.
 Perkembangan teori akuntansi dapat dikelompokkan ke dalam teori akuntansi tradisional dan teori akuntansi positif. Jelaskan secara singkat dengan argumen yang mendukung
Jawaban :
Teori akuntansi tradisional: Beberapa pendekatan untuk merumuskan suatu teori akuntansi dikenal sebagai pendekatan tradisional, dikarenakan pendekatan-pendekatan tersebut diwarnai oleh tidak adanya proses verifikasi yang sungguh-sungguh dilakukan dalam upaya mengembangkan suatu teori akuntansi. Pendekatan-pendekatan tradisional lebih merupakan penelitian konvensional daripada aliran baru dalam penelitian yang bersandar pada penalaran tradisional dalam merumuskan kerangka akuntansi konseptual. Pada awal mulanya para penulis hanya menjelaskan praktik yang telah diamati, dan dengan menyajikan aturan pedagogik untuk mengklasifikasi praktik tersebut.Kemudian setelah U.S. Securities Acts 1933 dan 1934 mengatur disclousure para teoretisi akuntansi mengembangkan teori normative. Pada masa itu, validitas empiris dari hipotesis sebagai tempat bersandarnya teori normative tidak mendapat perhatian.

Teori akuntansi positif: Teori akuntansi positif bertawal dari penelitian yang dilakukan oleh Watts dan Zimmerman. Watts dan Zimmerman tidak menggunakan teori normative, melainkan teori positif yang dalilnya menjelaskan bagaimana bekerjanya dunia nyata. Teori akuntansi positif ini dapat digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena. Teori ini tidak akan dibuktikan kebenarannya, melainkan akan diuji apakah prediksinya dapat ditolak oleh bukti empiris. Teori terdiri atas asumsi dan sehimpunan hipotesis substantif. Garis besar metodologi positivist: pengembangan teori dimulai dengan penjelasan fenomena yang dipikirkan oleh peneliti. Di samping itu juga harus ada asumsi baik dinyatakan atau tidak. Setelah dipelajari saling hubungan antarfenomena dengan asumsi tertentu, diderivasi hipotesis, kemudian dikumpulkan data yang dibutuhkan. Prosedur berikutnya, menguji hipotesis. Jika terbukti tidak salah, muncullah teori. Teori akan selalu berubah dan ber-evolusi jika ada usaha oleh peneliti (lain) untuk mengembangkan metodologi peneliti sebelumnya.

Jelaskan perkembangan teori akuntansi positif dan hubungannya dengan kemajuan riset akuntansi dan pasar modal!

Jawaban :
Pada akhir Abad 19 dan Awal Abad 20 para penulis akuntansi terutama memfokuskan pada penjelasan tentang praktik akuntansi yang dapat diobservasi, dengan menyediakan aturan pedagogik untuk tujuan pengklasifikasian terhadap praktik. Teoritisi akuntansi pada saat itu (US Securities Act 1933-1934) memusatkan perhatiannya kepada usaha penetapan pelaporan keuangan sebagaimana yang seharusnya (pendekatan normatif). Setelah periode ini, mulailah dikenal pengujian empiris dengan didukung oleh penggunaan data base yang berasal dari CRSP (Center for Research in Security Prices). Pengkombinasian data dengan menggunakan komputer banyak menghasilkan penelitian mengenai perilaku harga saham dan pengaruh informasi terhadap harga saham (misal: Fama, 1976). Hasil penelitian empiris ini membawa kepada pengembangan tentang EMH (efficient markets hypothesis).
Saat buku disusun (1986an)      literatur  yang berkembang berisi berbagai studi dengan menggunakan teori berbasis finance dan atau teori regulasi untuk menjelaskan praktik akuntansi dan auditing yang terjadi.

Saat ini sedang terjadi pergeseran pelaporan keuangan menuju ke arah paradigma perspektif pengukuran. Perspektif pengukuran dan perspektif informasi dibahas secara terpisah dalam literatur akuntansi. Setiap perspektif tidak mempertimbangkan aspek yang ditawarkan oleh perspektif yang lainnya. Setujukan saudara? Berikan komentar

Jawaban :
Perspektif informasi lebih menekankan pengungkapan penuh (full disclosure), apapun bentuknya, untuk meningkatkan kegunaan informasi akuntansi bagi investor. Perspektif informasi didasari asumsi bahwa terdapat cukup banyak investor rasional terinformasi, yang dapat secara cepat dan tepat memasukkan bentuk pengungkapan apapun ke dalam harga pasar yang efisien. Sebaliknya, perspektif pengukuran lebih menekankan peran fundamental dari informasi akuntansi keuangan untuk menentukan nilai perusahaan Perspektif pengukuran lebih menekankan kualitas angka akuntansi dalam laporan keuangan, termasuk di dalamnya adalah kualitas laba. Kedua perspektif ini, perspektif   informasi dan perspektif pengukuran, mendasari kebijakan-kebijakan  badan  penyusun  standar  akuntansi. Literatur-literatur akuntansi membahas kedua perspektif ini secara terpisah. Entwistle dan Phillips (2003), Cornell dan Landsman (2003), dan Francis et al. (2002) menggunakan perspektif informasi, dan menyatakan pentingnya luas pengungkapan untuk meningkatkan kegunaan informasi akuntansi bagi investor. Riset dan argumen Lev dan Zarowin (1999), Collins et al. (1997), Francis dan Schipper (1999), Ota (2001), dan Bao dan Bao (2004) didasari perspektif pengukuran. Mereka menyatakan bahwa kegunaan informasi akuntansi berhubungan positif dengan kualitas angka akuntansi. Paparan di atas menunjukkan bahwa perspektif informasi dan perspektif pengukuran dibahas secara terpisah dalam literatur-literatur akuntansi. Tiap-tiap perspektif tidak mempertimbangkan aspek yang ditawarkan oleh perspektif lainnya. Menurut  hemat saya bagaimanapu juga kedua perspektif tersebut adalah hal yang sangat penting dalam dunia akuntansi Perspektif pengukuran  yang menekankan kualitas angka akuntansi, tidak dapat mengabaikan peran pengungkapan informasi secara luas. Pemikir-pemikir akuntansi mengkritik ketidakmampuan angka akuntansi untuk memenuhi kebutuhan investor dan pemakai laporan keuangan lainnya, sehingga diperlukan pengungkapan informasi yang cukup luas. Perspektif informasi, yang menekankan pengungkapan luas, perlu mempertimbangkan kualitas angka akuntansi untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kelebihan informasi. Interaksi  perspektif  informasi  dan  perspektif  pengukuran  menjadi  penting,  karena kedua aspek dari kedua perspektif tersebut, yaitu kualitas angka akuntansi dan pengungkapan informasi secara luas, tidak dapat diabaikan salah satu.   Perspektif informasi perlu mempertimbangkan kualitas angka akuntansi, dan perspektif pengukuran perlu mempertimbangkan luas pengungkapan. Jadi sebaiknya kedua persepektif tersebut haruslah dipertimbangkan karena adanya keterkaitan antara kedua persfektif tersebut yang saling mendukung. Disamping itu ketika kedua perspektif tersebut digunakan untuk saling melengkapi kekurangan masing-masing informasi yang disajikan akan lebih berkualitas.

Comments

  1. đồng tâm
    game mu
    cho thuê nhà trọ
    cho thuê phòng trọ
    nhac san cuc manh
    số điện thoại tư vấn pháp luật miễn phí
    văn phòng luật
    tổng đài tư vấn pháp luật
    dịch vụ thành lập công ty trọn gói

    Mùi vị của loại chuyện không làm mà hưởng này thật sự là quá tuyệt diệu. Trách không được có nhiều người như vậy muốn làm nghề ăn trộm. Duỗi tay ra một cái là muốn vàng có vàng muốn bạc có bạc, thật sự là sướng tới tê người.

    Anh hùng nghĩa hiệp cướp của người giàu chia cho người nghèo. Ừ nhỉ… cũng coi như có đạo lý. Lúc đó bọn kia giàu đến chảy mỡ còn ông đang nghèo tới sắp chết, trộm của chúng nó một chút cũng có thể coi là chia cho người nghèo chứ sao?

    "Thiên Binh Các" này lóa mắt khai trương, trực tiếp khiến cho tất cả những người chứng kiến đều trợn lòi hai tròng mắt kinh hãi. Quá kiêu ngạo rồi, quá phi thường rồi! Mặc dù việc làm ăn buôn bán theo thời gian mà đổi thay xoành xoạch thì cái kiểu khai trương này cũng vẫn độc nhất vô nhị chắc luôn rồi!

    Đây cũng cóc phải làm ăn buôn bán nữa mà thuần túy là gây sự khiêu khích rồi! Hơn nữa còn là kiểu ngu hết mức đi giày xéo chính mình để khiêu khích kẻ khác.

    Trong chốc lát, cái "Thiên Binh Các" này đã hoàn toàn chiễm chệ trên ngôi vị câu truyện cười số một của Thiết Vân quốc từ khi khai quốc đến nay, tên tuổi nó cũng theo đó mà nhanh chóng lan ra khắp các hang cùng ngõ hẻm.

    ReplyDelete

Post a Comment