MANAJEMEN LABA
disadur dari Scott ch. 11
11.1 Tinjauan
Manajer mempunyai
kepentingan kuat dalam pilihan kebijakan akuntansi. Berdasarkan hal itu,
manajer dapat memilih kebijakan akuntansi dari sekumpulan kebijakan (contohnya
GAAP), maka alamiah jika kita menduga kalau mereka akan memilih kebijakan yang
dapat memaksimalkan utilitas mereka dan atau nilai pasar dari perusahaan. Hal
ini disebut sebagai manajemen pendapatan (earning).
Manajemen
earning/pendapatan adalah pilihan bagi manajer akan kebijakan akuntansi untuk
mencapai suatu tujuan yang spesifik.
Pembagian pilihan kebijakan akuntansi kedalam dua kategori. Pertama adalah
pilihan kebijakan akuntansi itu sendiri, seperti amortisasi garis lurus versus
amortisasi saldo menurun, atau kebijakan untuk pengakuan pendapatan (revenue).
Kategori lainnya adalah akrual diskresioner, seperti cadangan untuk kerugian
kredit, jaminan, nilai persediaan dan timing serta jumlah item-item luar biasa
seperti penangguhan dan cadangan untuk reorganisasi.
Ada dua cara berpikir
pelengkap tentang manajemen earning. Pertama, kita dapat memikirkannya sebagai
perilaku oportunistik oleh manajer untuk memaksimalkan utilitas mereka dalam
menghadapi kompensasi dan kontrak hutang serta biaya politik.
Ketika menetapkan
kontrak kompensasi, perusahaan akan mengantisipasi insentif manajer untuk
mengelola earning dan memperbolehkan hal ini ada dalam jumlah yang akan mereka
tawarkan. Pemberi pinjaman akan melakukan hal yang sama dalam
memutuskan tingkat bunga yang mereka minta. Manajemen earning juga memberikan
pada manajer sejumlah fleksibilitas untuk melindungi diri mereka sendiri dan
perusahaan dalam menghadapi realisasi keadaan yang tidak dapat diantisipasi,
untuk menguntungkan semua pihak yang mengadakan kontrak.
Lebih lanjut, manajer
juga mampu mempengaruhi nilai pasar dari saham perusahaan mereka dengan
manajemen earning. Contoh, mereka ingin menciptakan kesan earning yang mulus
dan berkembang sepanjang waktu.
Comments
Post a Comment