TANTANGAN GLOBALISASI
Proses Globalisas
Globalisasi mengacu pada meningkatnya pergerakan barang, jasa, dan modal di perbatasasn nasional. Globalisasi adalah suatu proses, yaitu seri yang berkelanjutan yang saling terkait dengan suatu peristiwa. Perdagangan internasional dan aliran financial mengintegrasikan ekonomi dunia yang mengarah pada penyebaran tekhnologi, budaya dan politik. Thomas Friedman Seorang penulis kolom untuk The new LBRK Timee yang juga seorang komentator terkenal menggambarkan globalisasi sebagai suatu system dengan logika internal sendiri : globalisasi bukan hanyala trend atau suatu keisengan tapi lebih dari pada itu globalisasi adalah suatu system internasional. Globalisasi adalah system yang sekarang mengantikan sistem perang dingin yang terdahulu, dan seoerti system perang dingin , globalisasi juga memiliki aturan sendiri dan secara logis hari ini langsung maupun tidak langsung akan melancarkan perpolitikan, lingkungan, geopolitik dan perekonomian dari kurang lebih setiap negara di dunia ini.
Major Transnational Corporation
menurut perkiraan PBB, ada sekitar 70.000 perusahaan transnasional (TNCs) beroparesai dalam ekonomi global yang moderen. Perusahaan-perusahaan yang termasuk didalam TNC tersebut hampir semuanya saling berafiliasi, seperti pemasok, subkontraktor, pengecer, dan entitas lain yang mereka miliki dan yang memiliki beberapa hubungan-hubungan bisnis. Meskipun banyak perusahaan yang telah melintansi batas-batas nasional, hanya sebagian kecil saja yang melakukan aktifitas perdagangan.
The Acceleration of Globalization
Perdagangan global telah terjadi ratusan tahun yang lalu, kembali kemasa penjajahan afrika, asia, dan ameriak oleh bangsa eropa yang dimulai pada abad ke 15. Tetap 60 tahun setelah perang dunia kedua berakhir, perdagngan global telah benar-benar merubah perekonomian global. Menurut Bank Dunia ¼ dari semua barang dan jasa yang diproduksi diseluruh dunia dijual di luar negri, sisanya lagi dijual di pasar domestik.
Percepatan globalisasi memiliki beberapa faktro pemicu :
• Inovasi teknologi
• System transportasi
• Peningkatan-peningkatan perusahaan transnasional
• Reformasi sosial dan politik
Financial International dan Lembaga Perdagangan
Perdagangan internasional dilakukan dalam konteks dari suatu himpunan yang penting Financial International dan Lembaga Perdagangan (IFIs). Yang paling penting antar itu semua adalah bank Dunia, IMF, dan Organisasi perdagangan Dunia. Lembaga-lembaga ini semakin menentukan siapa yang menang dan klah dalam peekonomian global.
Bank Dunia (WB) didirikan pada tahun 1944, menjelang akhir perang dunia II, untuk membantu pembangunan ekonomi negara-negara anggota untuk pinjaman ILS . motivasi utamanya pada waktu itu adalah untuk membangun kembali ekonomi yang dilanda pernag dunia. Saat ini WB adalah salah satu sumber terbesar bantuan pembangunan ekonomi, WB menyediakan hampir $ 22 miliar dana dalam bentuk pinjam pada tahun 2005 yang digunakan untuk pembangunan jalan, bendungan, sumber listrik, dan proyek-proyek infrastruktur lainnya.
(GATT), adalah sebuah badan internasional yang menetapkan aturan-aturan dasar untuk perdagangan di antara bangsa-bangsa. Tujuan utama adalah untuk mempromosikan perdagangan bebas, yaitu, untuk menghilangkan hambatan perdagangan antara bangsa-bangsa, seperti kuota, tugas, dan tarif.
Cost dan Benefit dari Globalisasi
• Keuntungan dari Globalisasi
Dukungan dari globalisasi memberikan banyak keuntungan. ?. Salah satu yang paling penting dari ini adalah bahwa globalitation cenderung untuk meningkatkan produktivitas ekonomi. Globalisasi juga cenderung menekan harga untuk konsumen. Untuk negara berkembang globalisasi juga mendukun pembangunan ekonomi, adanya transfer tenologi. Dalam dunia yang kompetitip, akan cepat muncul ide-ide terbaik untuk inovasi dan sebagainya.
• Cost dari globalisasi
selain dari benefit yang di dapatka dari globalisasi, terdapat juga beberpa kerugian yang dihasilkan dari proses tersebut seperti. Globalisis tidak terlihat cukup atraktif, salah satu dampaknya adalah perasaan takut kehilangan pekerjaan karna kalah dalam persaingan. kelemahan lain dari globalisasi adalah bahwa globalisasi akan mengikis budaya daerah dan nasional dalam aneka keragaman budaya.
MELAKUKAN BISNIS DI DUNIA YANG BERAGAM
Melakukan bisnis di negara lain tidak hanya melangkah keluar dari batas geografis, tapi lebih dari itu bisnis global berarti harus bisa menerima kenyataan politik, sosial, budaya dan ekonomi yang berbeda. Ketika perusahaan memilih untuk beroprasi secara global, jumlah pertimbangan stakeholder dalam pengambilan keputusan dan keragaman kepentingan mereka meningkat drastis antara lain hal yang banyak dipertimbangkan para stakeholder adalah :
• Perbandingan Sistem Politik dan Ekonomi
• Bersaing dengan tantangan keanekaragaman global.
KODE ETIK PERUSAHAAN GLOBAL
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah upaya penting telah dilakukan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi perusahaan transnasional karena mereka menghadapi keragaman hukum yang membingunkan, norma, budaya, dan harapan stakeholder. Permasalahn-permasalahn tersebut diatasi oleh PBB, oleh omisi penasehat kelompok bisnis, dan oleh para akedimisi. Selain kode etik yang telah di buat oleh PBB, kode etik juga telah dikembangkan oleh perusahaan sendiri atau indivdu-individu yang dapat memberikan informasi kepada bisnis diantaranya sebagai berikut
• Global Sullivan Principlzr diusulkan oleh Pendeta Leon Sullivan di akhir l999
• 'The Caux Prinsip, dikembangkan oleh konsorsium Eropa, Asia, dan Amerika Utara yang disebut Caux Roundtable
Kolaborasi Kemitraan untuk Pemecahan Masalah global
Karena pertanyaan-pertanyaan yang dihadapi perusahaan transnasional begitu menantang, salah satu solusinya adalah mendekatinya secara kolektif, melalui proses kolaboratif. Sebuah tren yang muncul adalah pengembangan kolaboratif, kemitraan multiksektoral yang fokus pada masalah sosila dan isu tertentu dalam perekonomian global.
Dunia Tiga Sektor
Sektor ini merujuk pada divisi luas keseluruhan. Dalam konteks ini, mengacu pada
bagianterbesar dari lingkungan masyarakat, seperti bisnis (sektor swasta), pemerintah (publik
sektor), dan masyarakat sipil. Masyarakat sipil terdiri dari sektor nonprofit, pendidikan, agama, komunitas, keluarga, dan kelompok kepentingan organisasi, yaitu organisasi sosial yang tidak memiliki tujuan komersial atau pemerintah. Proses globalisasi telah mendorong perkembangan masyarakat sipil. Dalam dekade terakhir dunia telah menyaksikan penciptaan dan pertumbuhan sejumlah besar lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang peduli dengan isu-isu, lingkungan, risiko praktik-praktik kerja,, hak Pekerja, pengembangan masyarakat, dan hak asasi manusia.
Comments
Post a Comment