1.
Peluang
dan ancaman bagi akuntan dan profesi akuntansi Indonesia pasca konvergensi IFRS
a.
Peluang
·
Bagi
dunia akedemik “ peluang riset IFRS terbuka lebar
·
Peluang
bisnis” kesempatan untuk mengadakan seminar dan pelatihan IFRS untuk
akuntan-akuntan baik dari dunia akedemisi maupun praktisi.
b.
Ancaman/kendala
·
Infrastuktur
profesi akuntan yang belum siap untuk mengadopsi IFRS banyak metode akuntansi
yang baru yang harus dipelajari lagi oleh para akuntan.
·
Kesiapan
perguruan tinggi dan akuntan pendidik untuk berganti kiblat ke IFRS.
·
Support pemerintah terhadap issue
konvergensi
·
Pemahaman yang dirasa kurang,
karena kendala bahasa dibutuhkan banyak waktu dan biaya untuk menerjemahkan
IFRS ke dalam bahasa Indonesia yang sebeliumnya menggunakan bahasai Inggris.
·
Ketidak siapan profesi akuntan
manajemen dalam perusahaan
2.
a.
Creative accounting adalah salah satu cabang dari cabang-cabang ilmu akuntansi
yang berkembang dewasi ini, Kata ‘kreatif’ berarti kebolehan seseorang
menciptakan ide baru yang efektif, dan kata ‘akuntansi’ itu artinya pembukuan
tentang financial events yang senantiasa berusaha untuk setia kepada
kondisi keuangan yang sebenarnya (faithful representation of financial
events), creative accounting sebenarnya adalah euphemism (kata
halus) dari sistem pelaporan keuangan yang tidak setia pada kondisi keuangan
yang sebenarnya yang dibuat dengan sengaja untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
berikut
ini beberapa contoh dari creative accounting
·
income
smoothing (meratakan pendapatan). Perataan laba
merupakan cara yang paling populer dan sering dilakukan. Perusahaan-perusahaan
melakukannya untuk mengurangi volatilitas laba bersih. Perusahaan mungkin juga
meratakan laba bersihnya untuk pelaporan eksternal dengan maksud sebagai
penyampaian informasi internal perusahaan kepada pasar dalam meramalkan
pertumbuhan laba jangka panjang perusahaan.
·
Taking Bath, atau disebut juga ‘big bath’. Pola ini
dapat terjadi selama ada tekanan organisasional pada saat pergantian manajemen
baru yaitu dengan mengakui adanya kegagalan atau defisit dikarenakan manajemen
lama dan manajemen baru ingin menghindari kegagalan tersebut. Teknik ini juga
dapat mengakui adanya biaya-biaya pada periode mendatang dan kerugian periode
berjalan ketika keadaan buruk yang tidak menguntungkan yang tidak bisa
dihindari pada periode berjalan. Konsekuensinya, manajemen melakukan
‘pembersihan diri’ dengan membebankan perkiraan-perkiraan biaya mendatang dan
melakukan ‘clear the decks’. Akibatnya laba periode berikutnya akan lebih
tinggi dari seharusnya.
·
income minimization. Cara ini mirip dengan ‘taking
bath’ tetapi kurang ekstrem. Pola ini dilakukan pada saat profitabilitas
perusahaan sangat tinggi dengan maksud agar tidak mendapatkan perhatian oleh
pihak-pihak yang berkepentingan (aspek political-cost). Kebijakan yang diambil
dapat berupa write-off atas barang modal dan aktiva tak berwujud, pembebanan
biaya iklan, biaya riset dan pengembangan, metode successfull-efforts untuk
perusahaan minyak bumi dan sebagainya. Penghapusan tersebut dilakukan bila
dengan teknik yang lain masih menunjukkan hasil operasi yang kelihatan masih
menarik minat pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan dari penghapusan ini
adalah untuk mencapai suatu tingkat return on assets yang dikehendaki.
·
Income maximization. Maksimalisasi laba dimaksudkan
untuk memperoleh bonus yang lebih besar, dimana laba yang dilaporkan tetap dibawah
batas atas yang ditetapkan.
b. perlukah sangsi yang berat bagi perusahaan
yang melakukan creative acounting
·
Tidak
perlu,
Hal ini mungkin sah-sah saja dilakukan sepanjang tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum karena
dalam pandangan teori akuntansi positif, sepanjang ‘creative accounting’ tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum, tidak ada
masalah yang harus dipersoalkan. Asalkan tidak ada asimetri informasi antara
pelaku ‘creative accounting’ dan pengguna informasi keuangan.
·
Perlu, bila
ternyata dalam kenyataannya creative accounting hanya di jadikan alat bagi
pihak perusahaan untuk memberikan informasi yang sesat dengan cara memanipulasi data-data dalam laporan keuangan
(financial statement) dengan motivasi memperkaya diri mereka sendiri,
dan telah menyalah kaidah akuntansi yang berlaku umum.
3.
Contoh kasus rill terkait dengan imbalan kerja
Dari Bisnis
Indonesia, 10 Maret 2010
Pembahasan
Dirgantara Indonesia temui jalan buntu
Rabu, 10/03/2010
19:07:08 WIB
Oleh: Irvin
Avriano A., Siti Nuraisyah D, & M. Tahir Saleh
JAKARTA
Bisnis.com): Pertemuan antara Serikat
Karyawan Dirgantara Indonesia (SKDI) dan Serikat Pekerja Dirgantara Indonesia
(Spedi) dengan manajemen PT Dirgantara Indonesia (DI), Biro Dana Pensiun, dan
perwakilan Kementerian BUMN menemui jalan buntu.
Kebuntuan itu
lantaran masing-masing pihak tetap mempertahankan apa yang diinginkan baik dari
manajemen DI dan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham perusahaan penerbangan
tersebut.
Haris
Simanjuntak, Sekretaris Umum SKDI, mengungkapkan dalam rapat tertutup sore
tadi, pihaknya tetap berkukuh agar perusahaan mampu memenuhi kewajiban
pembayaran iuran dan manfaat pensiun sesuai dengan gaji terakhir, bukan
gaji pada 1991.
Hal
itu sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No.05/030.02/IPTN/2009 bahwa
penghasilan dasar pensiun ialah gaji pokok terakhir karyawan yang menjadi
perhitungan iuran dan manfaat pensiun.
Surat
tersebut juga diperkuat dengan Keputusan Menteri Keuangan No.116/KM.17/2008
tentang Pengesahan Atas Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun IPTN.
“Ini sudah
deadlock, kami mungkin akan masuk ke ranah hukum setelah sebelumnya dari
mediasi juga gagal dipenuhi oleh manajemen DI. Padahal rekomendasi mediasi
ialah menjalankan surat keputusan itu,” tegasnya seusai mengikuti pertemuan
tertutup di Bapepam-LK, sore ini.
Dihubungi
terpisah, Kepala Biro Dana Pensiun mengatakan pertemuan dengan serikat pekerja
tersebut dengan manajemen DI dan Kementerian BUMN sifatnya tertutup sehingga
hasilnya tidak etis dikemukakan. “Hasilnya belum bisa kami informasikan
bagaimana karena rapat ini tertutup,” katanya.
Haris
melanjutkan pihak manajemen DI dan Kementerian BUMN juga menawarkan adanya
program pensiun iuran pasti sehingga Dapen IPTN memiliki dua program. “Kami
menolak karena kalau ikut PPIP kan kami dikit lagi juga pensiun, mau kami
mereka bisa memenuhi kewajibannya.” (ln)
Analisis
dan kesimpulan
PT Dirgantara Indonesia ditutup
karena dinyatakan pailit oleh pengadilan niaga Jakarta kemudian pihak manajemen
dan mengeluarkan SK Dirut Edwin Soedarmo yang merumahkan semua karyawan
sebanyak 9.600 orang ,
Sebagaiman yang
telah diatur dalam PSAK no 24 tentang imbalan pasca kerja yang brekaitan dengan
kasus di atas adalah Imbalan Pasca-Kerja
dan Pesangon Pemutusan Kerja,
Imbalan pascakerja
termasuk misalnya:
a)
tunjangan
pensiun, dan
b)
imbalan
pascakerja lain, seperti asuransi jiwa dan perawatan kesehatan pascakerja
Perjanjian dimana
entitas memberikan imbalan pascakerja adalah program imbalan pascakerja. Entitas harus menerapkan bagian
ini untuk semua perjanjian tersebut baik entitas terlibat atau tidak terlibat
atas pendirian entitas terpisah yang menerima iuran dan membayar imbalan. Dalam
beberapa kasus, perjanjian ini diwajibkan oleh hukum dan bukan sekadar
inisiatif entitas
pesangon
pemutusan kontrak kerja (pkk)
Pernyataan PSAK
no 24 membahas pesangon PKK secara terpisah
dari imbalan kerja lainnya karena kejadian
yang menimbulkan kewajiban ini adalah
pemutusan hubungan kerja dan bukan jasa yang diberikan pekerja
secara material.
Pengukuran
Jika
pesangon PKK jatuh tempo lebih dari
12 bulan setelah periode pelaporan, maka besarnya pesangon PKK
harus didiskontokan . Dalam hal entitas menawarkan
pekerja untuk melakukan pengunduran
diri secara sukarela,
maka pesangon PKK harus diukur berdasarkan jumlah pekerja yang
diperkirakan menerima tawaran tersebut.
Kesimpulan
Dalam
kasus di atas, terbukti bahwa PT. Dirgantara Indonesia telah melangar PSAK no.
24 tentang kewajiban pihak pemberi kerja untuk membayarkan dana pensiun yang
telah jatuh tempo sebagaiman yang telah diatur dalam PSAK no 24 dan juga memberikan pesangon kepada karyawan berkaitan
dengan pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
nice share. nice post. semoga bermanfaat bagi
ReplyDeletekita semua :)
keep update! mobil Kuat
yups.. makasih udah mampir
DeleteJangan berhenti untuk terus berkarya, semoga kesuksesan senantiasa menyertai kita semua.
ReplyDeletekeep update!Harga Toyota Agya bekas