THEORY OF CONSTRAINT/ TEORI
KENDALA
Setiap
perusahaan menghadapi sumber daya dan permintaan yang terbatas atas setiap
produk. Keterbatasan-keterbatasn ini disebut “Kendala” (constraint). Teori
Kendala mengakui bahwa kinerja setiap perusahaan dibatasi oleh
kendala-kendalanya. Jika hendak memperbaiki kinerjanya, suatu perusahaan harus
mengidentifikasi kendala-kendalanya, mengeksploitasi kendalanya dalam jangka
pendek dan jangka panjang, kemudian menemukan cara untuk mengatasinya.
Menurut Hansen dan Mowen, jenis kendala dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
- Berdasarkan asalnya
- Kendala internal (internal constraint) adalah faktor-faktor yang membatasi perusahaan yang berasal dari dalam perusahaan, misalnya keterbatasan jam mesin. Kendala internal harus dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan throughput semaksimal mungkin tanpa meningkatkan persediaan dan biaya operasional.
- Kendala eksternal (external constraint) adalah faktor-faktor yang membatasi perusahaan yang berasal dari luar perusahaan, misalnya permintaan pasar atau kuantitas bahan baku yang tersedia dari pemasok. Kendala eksternal yang berupa volume produk yang dapat dijual, dapat diatasi dengan menemukan pasar, meningkatkan permintaan pasar ataupun dengan mengembangkan produk baru.
- Berdasar sifatnya
- Kendala mengikat (binding constraint) adalah kendala yang terdapat pada sumber daya yang telah dimanfaatkan sepenuhnya.
- Kendala tidak mengikat atau kendur (loose constraint) adalah kendala yang terdapat pada sumber daya yang terbatas yang tidak dimanfaatkan sepenuhnya.
Selain itu Kaplan dan Atkinson menambahkan
pengelompokan kendala dalam tiga bagian yaitu:
- Kendala sumberdaya (resource constraint). Kendala ini dapat berupa kemampuan factor input produksi seperti bahan baku, tenaga kerja dan jam mesin.
- Kendala pasar (market resource). Kendala yang merupakan tingkat minimal dan maksimal dari penjualan yang mungkin selama dalam periode perencanaan.
- Kendala keseimbangan (balanced constraint). Diidentifikasi sebagai produksi dalam siklus produksi
KONSEP DASAR
TOC
memfokuskan pada tiga ukuran kinerja organisasi : throughput, persediaan dan
beban operasi.
·
Throughput adalah
tingkat di mana suatu organisasi menghasilkan uang melalui penjualan.
·
Persediaan adalah
seluruh uang yang dikeluarkan organisasi dalam mengubah bahan baku menjadi
throughput
·
Beban operasi adalah seluruh uang yang dikeluarkan organisasi
untuk mengubah persedian menjadi throughput
Berdasarkan
ketiga ukuran ini, tujuan manajemen dapat dinyatakan sebagai meningkatkan
throughput, meminimalkan persediaan dan menurunkan beban operasi.
Dengan meningkatkan throughput,
meminimalkan persediaan, dan menurunkan beban operasi akan membawa dampak
terhadap meningkatnya kinerja keuangan seperti :
·
Laba bersih
·
Return on
Investment
·
Cash flow
Meningkatkan
troughput dan menurunkan beban operasi selalu ditekankan sebagai undur
penting dalam perbadaikan ketiga kinerja
keuangan. Secara Tradisional : Penekanan unsur peningkatan throughput dan
penurunan beban operasi menjadi sangat penting, sedangkan penurunan persediaa
dipandang kurang penting TOC memberikan peran yang lebih menonjol kepada
manajemen persediaan. TOC mengakui bahwa penurunan persediaan akan mengurangi
biaya penyimpanan sehingga menurunkan beban operasi serta memperbaiki laba
bersih. Tetapi lebih dalam lagi, TOC menyatakan bahwa penurunan persediaan akan
membantu menghasilkan sisi kompetitif dengan mempunyai produk yang lebih baik,
harga lebih rendah dan tanggapan yang lebih cepat atas kebutuhan pelanggan
·
Produk Yang Lebih
Baik
Prodok yang
lebih baik berarti kualitas yang lebih tinggi, Hal ini juga berarti perusahaan
mampu memperbaiki produk dan menyediakan produk yang sudah diperbaiki tersebut
secara tepat dan ke pasar. Pada intinya persediaan yang rendah memungkinkan
kerusakan dapat dideteksi secara lebih cepat dan penyebab masalah bisa segera
nilai. Perbaikan produk juga merupakan
unsur kompetitif yang penting. Produk baru atau produk yang telah diperbaiki
perlu segera dilempar ke pasar sebelum pesaing mampu untuk menyediakan produk
serupa. Tujuan ini dapat difasilitasi dengan persediaan yang rendah. Persediaan
yang rendah memungkin perusahaan untuk memperkenalkan produk baru yang lebih
cepat karena perusahaan mempunyai produk lama yang lebih sedikit (dalam
persediaan atau dalam proses) dan harus segera dijual atau dibuang sebelum
produk baru diperkenalkan
·
Harga Yang Lebih
Rendah
Persedian yang tinggi berarti membutuhkan
kapasitas yang lebih produktif sehingga
investasi berupa peralatan dan ruangan yang dibutuhkan juga akan lebih banyak.
Karena waktu tunggu dan persediaan barang dalam proses yang tinggi biasanya
berhubungan, persediaan yang tinggi biasanya menyebabkan lembur, lembur akan
menaikkan beban operasi dan menurungkan tingkat profitabilitas. Persediaan yang rendah akan mengurangi biaya
penyimpangan, biaya investasi per unit, dan beban operasilain seprti biaya
lembur dan pengiriman khusus. Dengan menurungkan investasi dan biaya operasi,
margin perunit setiap produk meningkat sehinga menyebabkan keputusan penetapan
harga menjadi lebih fleksibel. Harga yang lebih rendah bisa saja terjadi jika
kondisi kompetitif tidak memerlukan pemotongan harga.
·
Daya Tanggap
Mengirim
barang secara tepat waktu dan memproduksi barang dengan waktu tunggu yang lebih
pendek dari pada yang diminta pasar adalah alat kompetitif yang penting.
Pengiriman barang yang tepat waktu berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam
memperkirakan waktu yang diperlukan unutk memproduksi dan mengirim barang. Jika
perusahaan mempunyai persediaan yang lebih tinggi dibandingkan pesaingnya, maka
waktu tunggu produksi perusahaan tersebut lebih tinggi dari pada garis
prakiraan industri . persediaan yang tinggi dapat mengacauka waktu aktual yang
diperlukan untuk memproduksi dan memenuhi pesanan. Persediaan yang lebih rendah
memungkinkan waktu tungu aktual untuk diamati secara lebih seksama dan tanggal
pengiriman lebih akurat dapat dipenuhi. Memperpendek waktu tunggu juga penting
sama halnya penurunan persediaan barang dalam proses. Perusahaan yang mempunyai
persediaan barang dalamproses sepuluh hari mempunyai waktu tunggu produksi juga
rata-rata sepuluh hari. Jiak perusahaan dapat mengurangi waktu tunggu dari
sepuluh menjadi lima hari, maka perusahaan hanya perlu menyimpan persediaan
barang dalalm proses saat ini selama lima hari.
Sejalan
dengan waktu tunggu yang berkurang, persediaan barang jadi mungkin juga
dikurangi. Sebagai contoh jika waktu tunggu untuk sebuah produk adalah sepuluh
hari dan pasar menuntut penyerahaan barang saat
diminati, maka perusahaan harus menyimpang rata-rata persediaa selama
sepuluh hari (ditambah beberapa
permintaan pengaman untuk mengantisipasi ketidak pastian permintaan). Misalkan
perusahaan mampu mengurangi waktu tunggu menjadi lima hari. Pada kasus ini
persediaan barang juga harus turun menjadi lima hari. Jadi tingkat persediaan
menandakan kemampuan perusahaan untuk merespon , secara relatif tingkat tingkat
yang tinggi terhadap pesaing akan mengakibatkan kelemahan kompetitif. Dengan
kata lain TOC menekankan pengurangan pada waktu tunggu.
C. Dasar-dasar TOC
Sebelum menggunakan TOC sebagai suatu alat dalam
melakukan perbaikan, ada baiknya untuk mengetahui dasar-dasar yang digunakan
oleh TOC dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Secara umum dasar pemikiran TOC adalah sebagai
berikut:
1. Sistem
adalah suatu rantai
Dengan menganggap fungsi sistem sebagai suatu rantai, maka bagian yang
paling lemah akan dapat ditemukan dan diperkuat.
2. Optimasi
lokal vs optimasi sistem keseluruhan
Karena adanya variasi dan interdependensi, performansi yang optimal dan
suatu sistem bukanlah merupakan penjumlahan dari seluruh optimasi lokal.
3. Sebab
akibat
Seluruh sistem bekerja pada kondisi sebab akibat, sesuatu akan terjadi
akibat yang lain terjadi. Fenomena sebab akibat ini akan menjadi sangat
kompleks pada sistem yang rumit.
4. Efek-efek
yang tidak diinginkan dan masalah utama
Sebenarnya, semua hal yang tidak baik yang terjadi
dalam sistem, bukanlah merupakan suatu masalah, tetapi merupakan indikator
adanya sebuah masalah yang merupakan penyebab utama semua gejala tersebut. Dengan
menghilangkan penyebab masalah utama, bukan hanya akan menghilangkan efek-efek
yang tidak diinginkan, tetapi juga akan mencegah kembali.
5. Solusi
yang akan memperburuk keadaan
Inersia adalah musuh utama dalam proses perbaikan.
Jangan sampai solusi yang telah ditetapkan justru tambah memperburuk masalah.
Jadi solusi yang telah dibuat harus tetap dievaluasi.
6. Constraint
fisik vs constraint kebijakan
Constraint fisik merupakan constraint yang paling
mudah ditanggulangi, tetapi efeknya biasanya hanya sedikit. Tetapi dengan
menanggulangi constraint kebijakan, efeknya akan sangat luas.
7. Ide
bukan sebuah solusi
Ide terbaik yang pernah ada di dunia tidak akan
disadari potensialnya sebelum ide tersebut diimplementasikan. Dan kebanyakan
ide yang bagus gagal pada tahap implementasinya.
Langkah-langkah
dalam TOC
Teori kendala menggunakan 5 langkah untuk
mencapai tujuan memperbaiki kinerja organisasi
1. Mengidentifikasi kendala2 perusahaan
2. Mengeksploitasi
kendala-kendala yang mengikat.
3. Mensubordinasi
apa saja yang lain dari keputusan yang dibuat pada langkah 2.
4. Mengangkat
kendala-kendala yang mengikat.
5. Mengulangi
proses.
1. Mengidentifikasi kendala2 perusahaan : kendala
dapat diklasifikasikan sebagai kendala eksternal atau internal. Kendala eksternal ( eksternal constraint ) adalah faktor
faktor yang membatasi perusahaan yang berasal dari sumber-sumber di luar
perusahaan ( seperti permintaan pasar ). Kendala
internal ( internal constraint )
adalah faktor-faktor yang membatasi yang ditemukan didalam perusahaan ( seperti
ketersediaan waktu mesin ). Meskipun sumber daya dan permintaan mungkin
terbatas, bauran Produk tertentu mungkin tidak memenuhi semua permintaan atau
penggunaan semua sumber daya yang tersedia. Kendala di mana sumber daya yang
terbatas tidak digunakan sepenuhnya oleh bauran produk disebut kendala yang
longgar (loose constraint). Kendala
yang mengikat (binding constraint)
adalah kendala dimana sumber daya yang tersedia dimanfaatkan sepenuhnya Kendala
internal dan eksternal telah diidentifikasikan. Bauran produk optimal
diidentifikasi sebagai bauran yang memaksimalkan throughput sesuai dengan semua
kendala perusahaan. Bauran optimal mengungkapkan banyaknya penggunaan sumber
daya yang dibatasi dan kendala-kendala yang mengikat.
2.
Mengeksploitasi
kendala-kendala yang mengikat. Salah satu cara memaksimalkan penggunaan kendala
yang mengikat adalah memastikan bauran produk optimal yang diproduksi. Namun
upaya ini lebih dari sekedar menjamin produksi dari bauran optimal. Langka ini
adalah inti dari filosofi teori kendala TOC mengenai manajemen kendala jangka
pendek dan langsung terkait dengan tujuan teori kendala TOC mengurangi
persediaan dan memperbaiki kinerja.
Di perusahaan-perusahaan, kendala sumber daya
yang mengikat hanya sedikit. Kendala pengikat yang utama disebut drummer.
Sebagai contoh, asumsikan hanya ada satu kendala internal yang mengikat. Secara
otomatis, kcndala tersehut menjadi drummer. Tingkat produksi kendala drummer
menentukan tingkat produksi keseluruhan pabrik. Proses kehilir yang dimulai
dengan kendala drummer secara alamiah dipaksa mengikuti tingkat produksinya.
Penjadwalan proses ke hilir dapat dilakukan dengan mudah. Setelah komponen
diselesaikan pada proses drmmer, proses selanjutnya mulai beroperasi. Setiap
operasi berikutnya juga dimulai ketika operasi sebelumnya telah selesai. Proses
ke hulu yang berakhir di kendala drummer dijadwalkan untuk memproduksi pada
tingkat yang sama seperti kendala drummer. Penjadwalan pada tingkat drummer
akan mencegah produksi barang persediaan dalani proses ke hulu yang berlebihan.
Untuk
penjadwalan ke hula, ada dua fitur tamhahan yang digunakan TOC dalam mengelola
kendala untuk menurunkan tingkat persediaan dan memperbaiki kinerja perusahaan:
penyanga dan tali. Pertama, Penyangga persediaan dibentuk di depan kendala
mengikat yang utama. Penyangga persediaan juga disebut penyangga waktu. Penyangga waktu (time buffer) adalah
persediaan yang dibutuhkan untuk menjaga agar sumber daya yang mempunyai
kendala tetap sibuk dalam interval waktu tertentu. Tujuan penyangga waktu
adalah melindungi throughput perusahaan dari setiap gangguan yang dapat diatasi
dalant interval waktu tertentu. Tali
(ropes) adalah tindakan yang diambil untuk mengikat tingkat di mana bahan baku
dikirim ke pabrik (pada awal operasi) pada tingkat produksi sumber daya yang
mempunyai kendala. Tujuan sebuah tali adalah memastikan persediaan barang dalam
proses tidak melampaui tingkat yang dihutuhkan untuk penyangga waktu. Jadi,
tingkat drummer digunakan untuk membatasi tingkat pelepasan bahan baku dan mengendalikan
tingkat produksi operasi pertama secara efektif. Kemudian, tingkat operasi
pertama mengendalikan tingkat operasi-operasi berikutnya. Sistem persediaan
teori kendala OC sering disebut sistem drum-buffer-rope (DBR System)
3.
Mensubordinasi apa saja yang lain dari
keputusan yang dibuat pada langkah 2. Pada intinya, kendala drummer menetapkan kapasitas seluruh
pabrik. Semua departemen lainya harus disubordinasi sesuai ketentuan kendala drummer. Prinsip ini
mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka memandang
sesuatu. Sebagai contoh, penggunaan ukuran efisiensl pada tingkat departemen
mungkin menjadi tidak tepat. Sekarang, marl kita pertimbangkan kembali contoh
Confer Company. Mendorong efisiensi produktif maksimal Departemen Penggerindaan
akan mengaktbatkan persediaan barang dalani proses yang berlebihan. Sebagai
contoh, asumsikan kapasitas Departemen Penggerindaan adalah 80 unit per minggu.
Dengan asumsi terdapat penyangga dua hari, Departemen Penggerindaan akan
menambah 20 unit per minggu sebagai penyangga di depan Departemen Pengeboran.
Setelah setahun, penimbunan persediaan barang dalam proses yang sangat besar
bisa terjadi (1.000 unit dari setiap komponen akan ditambahkan ke dalam
penyangga selama periode 50 minggu). Departemen Pemolesan tentu harus
memproduksi pada tingkat Departemen Pengeboran karena proses ini rnengikuti
pengeboran dalarn urutan proses produksi. Jadi, situ-satunya yang perlu
diperhatikan pemolesan adalah apakah proses ini dapat menangani output
Departemen Pengeboran
4. Mengangkat
kendala-kendala yang mengikat. Setelah tindakan untuk mengusahakan penggunaan
kendala yang ada dilakukan secara maksimal, langka selanjutnya adalah memulai
program perbaikan yang berkelanjutan dengan mengurangi keterbatasan yang
dimiliki kendala yang mengikat atas kinerja perusahaan.
Sehagai contoh, asumsikan Confer Company
menambah setengah shift untuk Departemen pengeboran yang menaikkan jam
pengeboran dari 120 menjadi 180 per
rninggu. Dengan tambahan 60 jam pengeboran, Confer dapat meningkatkan produksi komponen Y dari 30 menjadi 50 unit,
suatu tambahan 20 unit per minggu (ingatlah hahwa komponen Y menggunakan 3 jam
per unit yang menghasilkan 20 unit tambahan (60/3)). Karena komponen Y
mempunyai margin kontribusi per unit sebesar $600, hal ini akan menaikkan
throughput sebesar $12.000 per minggu ($600 x 20). Dengan asumsi bahwa
Departemen Penggerindaan dan Pemolesan dapat menangani kenaikan 20 unit Y per
minggu. Sebagai contoh, kita mengetahui bahwa penggurindaan mempunyai 80 jam
yang tersedia per minggu dan setiap komponen X dan Y menggunakan 1 jam
penggurindaan. Saar ini, baru 60 jam yang digunakan sehingga kenaikan 20 unit
masih dimungkinkan.
Sekarang, asumsikan pemolesan mempunyai 160
jam yang tersedia. Komponen X menggunakan 2 jam per unit, sedangkan komponen Y
menggunakan 1 jam per unit. Bauran (30X dan 30Y) menggunakan 90 jam saat ini.
Untuk menaikkan produksi Y sebanyak 20 unit, diperlukan tambahan 20 jam yang
tentu saja masih memungkinkan. Jadi, heralih dari bauran .30 unit X dan 30 unit
Y menjadi bauran 30 unit X dan 50 unit Y dapat dilakukan. Apakah menambah
setengah shift menguntungkan? Jawaban atas pertanyaan ini diperoleh dengan
membandingkan biava penamhahan setengah shift dengan kenaikan throughput sebesar
$12.000 per minggu. Jika biaya penamhahan setengah shift adalah $50 per jam,
maka biaya tamhahannya adalah $3.000 per minggu dan keputusan menambah setengah
shift tersebut adalah tepat.
5. Mengulangi
proses. Pada akhirnya, kendala sumber daya pengeboran akan diangkat sampai ke
suatu titik di mana kendala tidak lagi mengikat. Sebagai contoh, anggaplah
perusahaan menambah giliran penuh untuk operasi pengeboran yang meningkatkan
ketersediaan sumber daya menjadi 240 jam. Kendala pengeboran dan pemolesan mampu
memproduksi komponen Y lebih banyak, tetapi tidak untuk proses penggerindaan
(penggerindaan hanya dapat memproses maksimal 80 unit per minggu dari setiap
kombinasi X dan Y). Jadi, kendala drummer yang baru adalah penggerindaan.
Setelah kendala drummer yang baru diidentifikasi, proses teori kendala TOC akan
berulang. Tujuannya adalah memperbaiki kinerja secara berkelanjutan dengan
mengelola berbagai kendala.
Pengunaan TOC Dalam Pengambilan Keputusan
TOC mengajarkan manajer untuk
memaksimalkan throughput sementara
meminimalkan beban operasi dan aktiva. Memaksimalkan throughput memerlukan pertama-tama pengakuan bahwa proses produksi
adalah system yang sangat kompleks.
Salah satu wawasan Goldratt yang
sangat hebat adalah bahwa beberapa langkah yang sederhana dapat memperbaiki throughput bahkan dalam system yang paling
kompleks sekalipun. Untuk memaksimalkan throughput,
pertama-tama adalah perlu untuk mengalokasikan satu sumber daya, lokasi,
atau kebijakan yang merupakan batasan paling ketat yang saat ini membatasi throughput pada system.
Batasan
paling ketat adalah batasan dimana peningkatan kecil damal kapasitas akan
menghasilkan peningkatan terbesar dalam total throughput sistem. Sebagian besar TOC berurusan dengan perbaikan
dalam hal-hal yang membatasi.
Langkah-langkah Goldratt untuk menerapkan TOC
sebagai suatu proses pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
1) Identifiaksi batasan sistem
2) Putuskan bagaimana batasan sistem tersebut
akan dieksploitasi
3) Mengkordinasikan hal-hal yang lain sehingga
tunduk pada keputusan diatas
4) Menaikkan batasan sistem
5) Jika, dalam langkah sebelumnya, suatu batasan
telah terpecahkan, kembali kelangkah pertama, tetapi jangan mengijinkan
kemalasan menjadi batasan sistem
Untuk sumber daya
yang membatasi, langkah keempat berarti meningkatkan kapasitas dari sumber daya
tersebut. Jika batasannya adalah kebijakan perusahaan, maka langkah keempat
berarti mengubah kebijakan tersebut. Goldartt memasukan langkah kelima sebab ia
menemukan bahwa batasan karena kebijakan lebih sering terjadi dibandingkan
dengan batasan karena alas an fisik. Kebijakan perusahaan semacam itu harus
diubah. Kemalasang mengacu pada keenganan manajer untuk menantang atau mengubah
kebijakan yang sudah lama berlaku, meskipun secara fakta, alas an dari
dibuatnya kebijakan tersebut telah berubah atau telah lama hilang sebelum
manajer mengakui bahwa kebijakan tersebut telah menjadi tidak sesuai atau tidak
dibutuhkan.
Comments
Post a Comment