CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
The meaning of corporate social
responsibility
corporate
social responsibility (CSR) berarti
setiap perusahaan harus bertangung jawab untuk
setiap tindakan yang berdampak pada manusia, komunitas mereka, dan lingkungan
mereka. Meskipun dampaknya terjadi secara tidak langsung yang dapat mebahayakan
pada manusia dan lingkungannya, perusahaan semestinya harus mengakui dan
mengoreksi jika itu memungkinkan. Ini mungkin dapat menyebabkan perusahaan akan
kehilangan banyak keuntungan jika terjadi dampak sosial yang serius yang merugikan beberapa stakeholders dibanding
jika dana itu dapat digunaka untuk memberikan dampak sosial yang positif
the many responsibilies of business
bagaimanapun juga, bertangung jawab
secara sosial bukan berarti bahwa perusahaan harus mengesampingkan misi yang
laiinnya. Bisnis memilik banyak tanggung jawab : ekonomi, hukum, dan sosial.
Tantangan bagi manajemen perusahaan adalah bagaimana agar bisa mengombinasikan
antara tanggung jawab sosialnya dengan strategi perusahaan yang
komprehensif agar tidak kehilangan jalur
kewajibannya. Dalam keadaan seperti ini tanggungjawab-tangungjawab tersebut
biasanya bersebrangan, tapi di lain waktu mereka juga dapat bekerja sama untuk
menjadikan perusahaan lebih baik. Jadi memiliki banyak atau suatu tanggung
jawab yang bersaing tidak berarti bahwa perusahaan yang bertangung jawab secara
sosal tidak mendapatkan keuntungan
seperti perusahaan yang kurang bertangung jawab
sosial responsibility mengharuskan perusahaan untuk menyeimbangkan
manfaat yang dapat diperoleh dengan cost untuk mencapai manfaat tersebut.
Banyak orang percaya bahwa untuk keduanya
bisnis dan lingkungant dapat seimbang jika perusahaan secara aktif
berusahaan untuk menjadi lebih bertngung jawab secara social. Sebagian lagi
meragukannya, mereka mengatakan bahwa
tanggung jawab sosial hanya akan melemahkan kekuatan kompetiftif bisnis
perusahaan.
Social
responsibility and corporate power
Social responsibility dan kekuatan perusahaan tumbuh secara langsung dari
dua fitur perusahaan yang moderen :
1.
Fungsi
esentsial yakni memaingkan berbagai jenis kepentingan stakeholder
2.
Kelangsungan
hidup para stakeholder
Perusahaan memberikan kontribus yang cukup besar untuk penciptaan
lapangan kerja : banyak masyarakat kita sejahtera, standar hidup yang dinikmati,
pajak, negara, pelayanan nasioanal, dan kebutuhan kita untuk perbankkan dan
jasa keuangan, asuransi, transportasi, komunkasi, utilitas, hiburan, kesehatan.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan bisnis memberikan dampak yang
cukup baik bagi lingkungan seperti
mendorong pertumbuhan ekonomi, memperluas perdagangan international, dan
menciptakan teknologi baru
BAGAIMANA CSR BERMULA
Di Amerika serikat,
gagasan dari CSR muncul di awal abad ke 20. Pada saat itu perusahaan dikritik
karena terlalu besar, terlalu kuat dan bersalah atas praktik antisosial dan
anti persaingan. Kritik-kritik dilayangkan untuk menekan perusahaan melalui
undang-undang antitrust, regulasi perbangkan dan hukum perlindungan konsumen.
Dihadapkan dengan protes sosial, beberapa eksekutif bisnis yang memiliki pandangan
jauh kedepan menyarangkan perusahaan-perusahaan untuk menggunkan kekuatan
mereka secara sukarela untuk suatu tujuan sosial yang luas ketimbang hanya
untuk kepentingan perusahaan sendiri. Beberapa pebisnis terkaya seperti
pemimpin-baja Andrew carnegie adalah contoh yang baik, mendermakan sebagian
harta mereka untuk pendidikan dan lembaga amal. lainnya seperti, mobil Henry
Fort mengembangkan program paternalistic,
yaitu suatu program yang mendukung kebutuhan rekriasi dan kesehatan karyawan
mereka. Para pemimpin ini percaya bahwa bisnis memiliki tangung jawab kepada
masyarakat melebihi hanya untuk bekerrja agar mendapat keuntungan. Sebagai
hasil dari ide-ide awal tentang perluasan peran perusahaan bisnis dalam
masyaratkat muncul dua prinsip yang luas. Prinsip-prinsip ini berkembang pada
abad ke-20 dan dibentuk untuk berpikir tentang tanggung jawab sosiall, prinsip
ini sebagai batu landasan bagi gagasan moderen perusaahaan tentang tangung
jawab sosial.
Charity principle
|
Stewardship principle
|
|
Defensi
Jenis aktifitas
contoh
|
·
Bisnis harus
secara sukarela memberikan bantuan secara suka rela kepada masyarakat yang
membutuhkan
·
Corporate
philanthroic
·
Tindakan
sukarela dalam mempromosikan lingkungan yang baik
·
Yayasan
pilantofis perusahaan
·
Layanan khusus
untuk memecahkan masalah sosial
|
·
Bisnis
bertindak sebagai wali amanat publik, kebijakan dan keputusan perusahaan
harus mempertimbangkan kepentingan semua pihak
·
Bisnis dan masyarakat saling tergantung
·
Menyeimbangkan
kepentingan dan kebutuhan berbagai kelompok msyarakat
·
Kepentingan
yang tercerahkan
·
memenuhi
persyaratan umum
·
pendekatan
steakholder perusahaan
|
DEBAT CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY
Ada argument-argumen
yang kuat dari kedua sisi perdebatan tentang bisnis sosial responsibility.
Seseorang dapat memeprtimbangkan kedua sisi perdebatan yang dapat
memeberikannya posisi yang lebih baik untuk menilai tindakan bisnis dan
lingkungan sosial dan untuk membuat penilaian bisnis yang seimbang.
Argument for Corporate
Social responsibility
Siapa
yang menikmati CSR ? beberapa eksekutif bisnis meyakini itu adala ide yang baik.
Sebuah survei global yang dilakukan oleh eksekutif bisnis McKinsey di tahu 2005
menemukan bahwa 84% setuju perusahaan besar harus “ menghasilkan keuntungan
yang besar pada investro tapi harus seimbang dengan kontribusi yang baik kepada
masyarakt luas”
Banyak LSM yang berusaha untuk
melestarikan lingkungan, melindungi konsumen, menjaga keselamatan dan kesehatan
karywan, mencegah diskrimanisai pekerjaan, menentang invasi privasi melalui
penggunaan internet dan menekankan pentingnya tanggung jawab sosial oleh para
pebisnis. Pejabat pemerintah juga memastikan kepatuhan perusahaan terhadap
hukum dan pertaurab yang melindungi masyarakat umum dari peraktek bisnis yang
kasar. Dengan kata lain baik pendukung dan pengkritik bisnis memiliki alasan
yang sama yakni menginginkan agar pelaku bisnis bisa bertangungjawab secara
sosial.
·
Balances
corporate with responsibility
Saat ini perusahaan bisnis
memiliki banyak kekuasaan dan pengaruh. Kebanyakan orang percaya bahwa penguasa
harus bertanggung jawab terhadap hal itu. Para pelaku bisnis harus menyadari
tanggung jawab sosialnya, karena jika mereka menyalah gunakan itu mereka mungkin
akan kehilangan kekuasaan yang mereka miliki. Kasus anti kepercayaan diajukan
terhadap Microsoft oleh regulator di Amerika serikat dan Eropa. Kasus ini
dibahas di akhir Bab 10. Kasus ini adalah contoh dari pemerintah yang berupaya
untuk mengurangi pelangaran kekuatan monopoli di pasar.
·
Discourages
government regulation
Salah satu argumen paling menarik para pendukung
dunia bisnis adalah tidakan sosial secara sukarela akan menyebabkan
meningkatnya regulasi pemerintah. Beberapa regulasi mungkin akan mengurangi
kebebasan bagi dunia bisnis dan masayarakatnya. Dan kebebasan adalah suatu yang
diniginkan publik. Dalam kasus bisnis, regulasi cenderung menambah biaya
ekonomi dan membatasi fleksibilitas dalam pengambilan keputusan. Dari sudut
pandang dunia bisnis, kebebasan dalam mengambil keputusan memungkinkan pelaku
bisnis untuk memperbaiki ide untuk mendapatakan pasar dan kekuatan sosial. Pandangan ini juga
konsisten dengan filosofi politik yang ingin mempertahankan kekuasaan terpusat
secara demokratis. Dikatakan bahwa pemerintah adalah lembaga besar yang
terpusat kekuasaan dan birokrasi mengancam keseimbangan
kekuasaan dalam masyarakat.
·
Promotes
long-term profits for business
Saat ini, inisiatif sosial oleh pengusaha
menghasilkan keuntungan jangka panjang. Sebuah pengadilan di New Jersy menyatakan
dalam Barlow dkk. Ay, 4.P. Smith
Manufacturing bahwa sumbangan perusahaan pada Princenton University, bisa
di akui sebagai investasi oleh perusahaan. Sehingga bisa di akui seagai beban
perusahaan. Sangat rasional jika hadia yang di berikan perusahaan ke pada
sekolah, meskipun mengeluarkan biaya yang mahal pada saat ini, tapi di masa
depan akan memberikan lulusan yang berbakat yang akan bekerja bagi perusahaan.
Pengadilan memutuskan bahwa para eksekutif perusahaan harus berpikir atau
memiliki pandangan jauh kedepan mengenai masalah ini dan memberikan pencerahan
dan pelatihan kepada pemimpin-pemimpin perusahaan mereka untuk menggunakan dana
perusahaan untuk program tangung jawab sosial.
·
Improvew
Business Value and Reputation
Reputasian
sosial perusahaan sering dipandang unsur penting dalam membangun kepercayaan
anatara peusahaan dan stakeholder. Reputasi sebagai acuan diinginkan atau
tidaknya suatu organisasi atau orang yang menjalangkannya dapat berpengaruh
kepada kelancaran hubungan manajemen dengan stakeholdernya. Reputasi perusahaan
adalah aset yang berharga. Seperti
pembelian kemali dari konsumen setia, menarik dan mempertahangkan karyawan yang
lebih baik untuk memacu produktivitas dan meningkatkan profitabilatas. Karyawan
yang memiliki nilai tawar yang tinggi mungkin teratrik untuk bekerja pada
perusahaan perusahaan yang memberikan kontribusi sosial pada masyarakat, atau
lebih peka terhadapa kebutuhan dan keselamatan konsumen, atau memiliki
kepedulian lebih kepada karyawannya. Beberapa penelitian mempublikasikan bahwa
perusahaan yang menerapkan“ good deeds” akan meningkatakan reputasinya dan daya
tarik karyawan. Dengan demikian perusahaan dapat merasakan manfaat dari social
responsibilty dengan karyawan-karyawan berkualitas yang tertarik. Dalam
pengertian ini, reputasi sosial perusahaan adalah salah satu aset tidak
berwujud yang menambah kekayaan organisasi.
·
Correct Social
Problem caused by Business
Banyak orang percaya bisnis memiliki tanggung jawab
untuk memberikan kompensasi kepada masyarakat atas kerusakan yang kadang-kadang
disebabkannya. Jika konsumen terluka akibat produk yang cacat maka produsen
wajib bertanggungjawab. Jika bisnis tidak secara sukarela mengakui
tangungjwabanya, maka pengadilan akan mengambil langkah untuk mewakili
kepentingan masyarakat, jika perusahaan mecemari lingkungan, maka perusahaan
bertanggungjawab untuk membersihkannya.
Arguments Again
Corporate Social Responsibility
Siapa
yang menentang social responsibility ? pakar ekonomi Milton friedman pada tahun
1970an menyatakan bahwa “ hanya ada satu tanggung jawab untuk perusahaan, yaitu
untuk menggunakan sumberdayanya dan terlibat dalam kegiatan yang dirancang
untuk meningkakan laba”. Beberapa orang dalam dunia bisnis percaya bahwa peraan
yang tepat dari bisnis adalah untuk memberikan return tertinggi kepada para
pemegang saham dengan cara yang patut menurut hukum dan peraturan yang berlaku,
mereka sangat setuju dengan pendapat ini. Mereka nerpikir bahwa mengejar
tujuan-tujuan sosial oleh perusahaan akan menurungkan efisiensi ekonomi
perusahaan, sebagian yang lebih skeptik mengenai kepercayaan masyarakat
terhadap perusahaan ada kaitannya dengan perbaikan sosial mereka lebih memilih
program inisiatif pemerintah. Menurut kritikus
yang lebih radikal Social responibilty dalam bisnis swasta hanyalah tabir untuk
masyarakat.
Berikut ini ada beberapa tanggung jawaba
sosial perusahan yang akan didiskusikan
·
Lower economic
efficiency and profits
·
Imposes Hidden
Cost passed On to stakeholders
·
Requirres
skills Business may lack
·
Places
Responsibility on Business Rathe than individuals
Balancing Economic,
Legal, and Social Responsibilities
·
Economic and
social responsibilities : enlightened Self-Interest
Menjadi lebih bertangung jawab sosial dalam mata
publik secara terus menerus akan merubah
ekspektasi yang diperlukan dituntut dalam hal memimpin puncak perusahaan. Perusahaan dengan kemampuan untuk
mengenali bobot perubahan sosial dan mengantisipasi bagaimana perubahan itu
dapat memberikan efek terbukti lebih bisa selamat. Mereka dapat menjadi lebih
baik dengan regulai pemerintah, lebih terbuka kepada kebutuhan stakeholder
perusahaan, dan selalu bekerjasama dengan legislator sebagai pengembang hukum
baru untuk menangani masalah sosial .
·
Legal
requirements versus corporate social responsibility
Peraturan
hukum mengatur standar CSR minimum
perusahaan untuk diikuti, beberapa perusahaan melampau pertauran itu:
yang lain berusaha untuk merubah peraturan itu agar bisa menuntut pesainnya untuk
menjadi lebih respek terhadap lingkungan. Hukum dan regulasi membuat permainan
di lapangan untuk perusahaan lebih berkompeten lagi satu dan yang lainnya.
Dengan keterbukaan semua perusahaan bisa menemui standar sosial yang sama,
sebagai contoh pembuangan limbah berbahaya yang aman. Pemerintah mencegah satu
perusahaan untuk mendapatkan keuntungan lebih dari perusahaan yang tidak
bertanggungjawab, jika perusahaan membuang
limbah sembarangan itu bisa mengakibatkan tuntutan hukum, denda, dan beberapa
manajernya mungkin juga akan dipenjara dan para pekerjanya dan ini tidak
menguntungkan di mata publik atas perbuatan ini
·
Stockholder interest versus other
stakeholder interests
Menejer puncak, bersama
dengan dewan direksinya pada dasarnya mengharapkan banyak nilai yang
memungkinkan untuk para pemilik perusahaan dan investor. Ini akan menyebabkan
pembayaran deviden yang tinggidigunakan untuk mebayar deviden dan membuat
perusahaan berjalan di jalan yang dapat menyebabkan harga saham naik.
Bagaimanapu juga tidak hanya kelompok stakeholder yang mnajemen harus pikirkan
diotaknya. Pemimpin-pemimpin organisasi bersar di Eropa, Asia, Amerika Utara
group organisasi ini disebut Caux Roundtable, menyepakati bahwa setiap
stakeholder harus diakui tidak boleh diabaikan. Pekerjan manajer harus
berinteraksi dengan semua phak yang memilik kepentingan di perusahaan termasuk
kelompok kepentingan lain yang mendukung tingkatan tertingi dari sosial responsibilty
oleh perusahaan
Comments
Post a Comment